Pages

Friday, December 4, 2009

Mary

(touching story)

Mary adalah orang yang pendiam, yang jarang keluar dari rumahnya. Ia tidak memiliki anak ataupun suami. Tidak ada sanak keluarga yang mengunjunginya juga. Dan hanya 1 atau 2 kali saja aku amati Mary kedatangan tamu.

Anak-anak di lingkungan ini selalu mengejek Mary yang memiliki mata coklat yang besar, rambut keriting yang pendek, tubuhnya yang bulat dan pendek, seperti Troll.. Tetangga-tetangga lainnya kerjanya hanya menggosipkan dia saja.

Mary tahu kalau ia digosipkan oleh para tetangga, dan berpura-pura tidak merasa terganggu oleh hal itu. Ia sudah dewasa dan tahu bahwa setiap orang mengejeknya. Ia selalu menangis sendirian, dan tidak ingin orang tahu kalau hal itu melukai hatinya.

Musim berganti. Setiap musim, Mary selalu mendekorasi rumahnya. Selama hari Valentine dan Paskah, bahkan tanggal 4 Juli, Mary pergi diam-diam mengirimkan kartu ke tetangganya dan memberikan hadiah permen dan mainan ke anak-anak, untuk setiap hari liburan.

Kadang-kadang, kamu bisa melihat dia mengintip dari jendela, mengamati anak-anak membuka paket yang berisi permen darinya, sementara ibu mereka membaca kartu yg diberikan Mary. Kemudian melambai ke Mary, hanya sekali atau 2 kali saja, tapi tidak ada seorang pun yang mendekat ke rumahnya.

Aku malu untuk mengatakan, bahkan aku pun tidak mengucapkan "Terima kasih" kepadanya atau mengundangnya minum kopi atau teh. Dan tidak ada seorang pun yang memberikan dia hadiah.

Banyak orang bilang kalau Mary tinggal di situ seumur hidupnya. Itu adalah rumahnya sejak kecil. Ia tidak pernah menikah. Tetapi suatu natal, Mary tidak mendekorasi rumahnya. Dan pada hari natal, tidak ada hadiah atau kartu ucapan ke para tetangga.

Setiap tetangga mengira bahwa Mary telah lelah untuk memberikan hadiah, dan memutuskan untuk berhenti. Tidak ada orang yang memperhatikannya, sampai suatu hari mereka menyadari seorang pria meletakkan tanda "DIJUAL" di depan rumah Mary.

Kerumunan orang berkumpul di rumah Mary dan melihat satu-persatu, beberapa kotak diangkut dari rumah Mary ke dalam sebuah truk.

Salah satu tetangga bertanya, "Permisi, kemana Mary akan pindah?"
"Maaf, bu." jawab seseorang. "Aku tidak tahu, aku hanya diperintahkan untuk mengangkut barang ini."

"Tapi kamu tidak tahu kemana ia pergi?" tanya tetangga itu.
"Tidak,bu. Tetapi Ibu bisa menanyakannya kepada pria yang menyewa kami.."katanya.

"Itu orangnya." sambil menunjuk pria yang baru keluar dari mobil limosin hitam. Dari mobil itu keluar seorang wanita cantik yang berpakaian mewah. Di sampingnya berdiri seorang pria di setelan jas mewah.

"Permisi, Anda tahu kemana Mary akan pindah?" tanya tetangga itu kepada mereka "Pindah?" tanya pria itu "Iya, aku melihat sebuah truk memindahkan barang-barangnya. Kemana ia akan pindah?" tanya tetangga itu lagi.

Pria dan wanita kaya itu saling berpandangan, kemudian wanita itu menunduk, dan pria itu berkata, "Maaf, Mary tidak pindah. Anda tahu, ia meninggal pada malam natal. Ia sudah berada di rumah sakit beberapa waktu lalu, tetapi jantungnya...."

"Oh..." tetangga itu tertegun. "Aku tidak tahu hal itu." Kemudian pria itu meneruskan, "Tidak ada orang yang mengetahuinya. Maksudku, ia tidak pernah berkata apa-apa, jadi kami tidak tahu hal itu juga."

"Iya, aku mengerti." jawab tetangga itu
"Jadi sekarang Anda akan menyewakan rumah itu ke orang lain?" tanya tetangga itu sambil membayangkan tetangga baru yang akan menempati rumah tersebut. "Maksudku,apakah Anda tuan tanah rumah Mary?"

Pria itu tersenyum simpul, lalu berkata, "Aku sama seperti Anda, orang yang simpati dengan Mary..." kemudian ia membantah, "Bukan, aku adalah adik Mary. Ini adalah rumahnya dan ia telah memilikinya sejak orang tua kami meninggal 40 tahun yang lalu."

Tetangga itu terdiam, kaget apa yang baru saja ia dengar, bahwa Mary punya seorang adik. Bahkan sangat kaget kalau adik Mary tidak pernah berkunjung atau membantunya.

Tetangga tersebut membayangkan hadiah dari Mary, kartu, dan kebaikannya terhadap masyarakat di sekitar lingkungannya, hatinya mulai merasa bersalah. Ia seharusnya memberikan ucapan terima kasih, seharusnya meluangkan waktu untuk mengenalnya, seharusnya... tetapi... Kenapa adik Mary sendiri tidak pernah mengunjunginya?

Ketika ia hendak menanyakan hal itu kepada adik Mary, seorang dari pengangkut barang datang mendekat dengan membawa sebuah kotak.

"Apa yang ingin Anda perbuat terhadap kotak ini, tuan?"
Adik Mary melihat pria itu, "Taruh saja di dalam truk bersama dengan rongsokan lainnya."
"Tetapi kotak ini tertulis nama anda." jawab pria pengangkut barang itu.

"Oh?" kata adik Mary sambil kebingungan. Ia mengambil kotak dari tangan pria itu, kemudian meletakkannya di dalam bagasi limosinnya. Ia membuka kotak itu. Si tetangga, dari kejauhan, dapat melihat pria itu menangis dan memeluk wanita disebelahnya.

"Tuan," kata si tetangga. "Aku sangat berduka cita."
Pria itu mengeluarkan sesuatu dari kotak, yaitu sebuah mainan komidi putar. Mainan yang berwarna ceria, dengan lampu di sekeliling roda besar. Lonceng dikotak itu memainkan suatu musik indah ketika ia memutarnya.

"Apakah Anda tahu apa ini?" tanya adik Mary ke tetangga itu.
"Tidak, tuan. Aku rasa tidak." jawab tetangga itu.

"Ini adalah mainan pertama yang dimiliki Mary. Anda lihat, Mary adalah orang yang bertubuh besar. Penampilannya adalah suatu hal yang memalukannya seumur hidup, aku kira. Ia berusaha untuk berubah sepanjang tahun, dan sangat tidak bahagia dengan hal itu. Tetapi kemudian, ia memutuskan untuk menerima dirinya sendiri.

Tiga puluh tahun kemudian, ia mulai memproduksi mainan seperti ini. Ia berkata kalau ia sangat senang dengan mainan itu, karena mengingatkannya kepada keluarganya dan aku sebagai teman bermainnya waktu itu.

Ia mengirim mainan ini ke anak-anakku. Beberapa tahun kemudian, ia dan aku berbincang mengenai hal ini, dan aku mematenkan mainan ini untuknya, kami membuka suatu perusahaan dan mulai memproduksi mainan.

Mary mengunjungi perusahaannya hanya 4 kali, dan semua kunjungannya sangat singkat. Pernah beberapa kali aku mengajaknya untuk tinggal bersama keluargaku, atau membeli suatu rumah yang besar.

Malahan, untuk operasi yang dapat membantunya dalam masalah kegemukan dan bentuk wajah yang tidak normal, ia tidak mau untuk melakukannya. Ia bilang ia sangat mencintai lingkungannya di sini. Senang mendengar anak-anak bermain dan melihat keluarga bahagia tinggal di sini.

Setiap tahun ia minta dikirimkan beberapa kotak besar berisi mainan dan permen dari perusahaan kami. Aku tidak tahu apa yang ia lakukan terhadap barang-barang itu, tetapi setiap tahun ia pasti memesannya. Mary bisa tinggal di mana saja di dunia ini. Bisnis kami sangat sukses. Tetapi ia pilih untuk tinggal di sini. Ia sangat bahagia."

Si tetangga itu tertegun, kaget. Ia tidak mengetahui hal itu.
"Terima kasih, aku harus kembali ke tetangga lainnya untuk memberitahukan hal ini. Mereka pasti penasaran mengetahui apa yang terjadi dengan Mary. Sekali lagi, aku sangat berduka cita"

"Terima kasih." kata adik Mary
Si tetangga itu kemudian menyeberangi jalan, di mana teman-temannya berkumpul.
Sampai di sana, ia langsung menceritakan apa yang telah terjadi.

Para tetangga yang mendengar cerita itu menangis. Yang mereka tahu tentang Mary adalah wanita yang tinggal di rumah kecil itu, tapi mereka tidak mengetahui kebaikan hati Mary.(SA)
______________________________________________________________________________
indo community

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback