Gaya hidup tidak sehat bisa menyebabkan berbagai penyakit. Satu di antaranya adalah penyakit jantung koroner (PJK). Dengan penanganan yang tepat, PJK bisa diatasi atau bahkan dihindari. Penyakit jantung koroner (PJK) menjadi penyebab utama kasus kesakitan dan kematian di dunia. Setiap tahunnya, di Amerika Serikat terjadi sekitar satu juta kematian akibat PJK. Di Singapura, PJK menjadi pembunuh kedua dengan 25 persen kematian terjadi setiap tahun.
PJK terjadi akibat timbunan kolesterol dan lemak di pembuluh darah arteri jantung. Jika dibiarkan akan menimbulkan pengerasan pembuluh darah (atau biasa dikenal dengan plak), sehingga terjadi penyempitan dan menyebabkan aliran darah tidak lancar. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi serangan jantung secara mendadak.
Ada beberapa faktor risiko terjadinya PJK, yaitu faktor yang bisa diubah dan tidak. Usia, jenis kelamin (pria biasanya berisiko lebih tinggi mendapat PJK), dan riwayat keluarga dengan PJK menjadi faktor yang tidak bisa diubah.
Penderita diabetes melitus (DM) dan hipertensi juga menyumbang risiko PJK. Faktor tersebut juga tidak bisa diubah, tapi bisa dikendalikan. Namun, perilaku tidak sehat seperti merokok, kegemukan, serta stres masih bisa diubah.
Biasanya PJK diawali dengan timbulnya rasa nyeri di dada sebelah kiri yang dikenal dengan sebutan angina pectoris. Kondisi ini dikarenakan ketidakcukupan suplai oksigen ke otot jantung. Dengan kata lain, terjadi myocardial ischemic.
Rasa nyeri ini bisa menjalar ke rahang, leher, bahu, atau lengan kiri. Namun, keadaan tersebut bisa reda dengan sendirinya bila penderita beristirahat.
Pemeriksaan Lengkap
Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa tidak semua nyeri dada berasal dari myocardial ischemic. Ada kondisi lain seperti nyeri otot pada dada, nyeri lambung, serta stres yang bisa menimbulkan gejala mirip dengan angina. Karena itu, diperlukan pemeriksaan jantung secara lengkap untuk bisa menentukan diagnosis secara tepat.
Pemeriksaan jantung tersebut meliputi banyak hal. Seperti pemeriksaan jantung menggunakan elektrokardiogram (EKG), treadmil, myocardial perfusion imaging, dan echocardiography.
Penggunaan EKG, dijelaskan oleh Dr. Tan Huay Cheem, MBBS, Mmed, MRCP, FAMS, FACC, FSCAI, Konsultan Senior Cardiac Department National University Hospital (NUH) Singapura, dilakukan saat pasien tidak menjalani kegiatan atau dalam keadaan beristirahat. Kemudian, dilakukan pula tes jantung saat treadmil.
Pengujian dengan treadmil dimaksudkan untuk melihat respon jantung pada pasien, hemodinamik, serta respon EKG. Namun, sensitivitas tes treadmil secara keseluruhan hanya sekitar 68 persen saja.
Tes lain yang juga bisa dilakukan adalah myocardial perfusion imaging. Teknik ini menggunakan isotop radioaktif seperti thallium-201 dan technetium-99m sebagai pilihan noninvasif alternatif untuk menilai kondisi pembuluh darah koroner.
Selain itu, dokter juga bisa melakukan echocardiography. Dengan alat tersebut akan terekam gerakan dinding jantung yang abnormal dan menguat saat tes treadmil dikerjakan.
Penggunaan echocardiography pada pasien saat diberi latihan yang cukup berat menunjukkan lebih baik dibandingkan dengan memakai myocardial stress perfusion. Echocardiography lebih bagus dalam mengevaluasi anatomi jantung beserta fungsinya. Di samping itu, biaya yang dikeluarkan juga lebih murah.
Di sisi lain, penggunaan stress perfusion imaging memiliki tingkat keberhasilan teknis yang lebih tinggi. Alat tersebut lebih sensitif dalam melihat kelainan pembuluh darah arteri tunggal, selain juga lebih ekstensif untuk hasil prognosisnya. Teknik invasif angiography untuk koroner selektif dapat digunakan untuk melihat penyempitan pembuluh darah yang sudah parah.
Modifikasi Perilaku
Setelah diagnosis dilakukan, dokter akan memberikan beberapa cara untuk mengelola PJK. "Modifikasi untuk faktor risiko yang spesifik, perubahan gaya hidup, terapi farmakologis khusus, dan revascularization lewat percutaneous transluminal angioplasty atau operasi bypass bisa dilakukan," papar Dr. Tan.
Modifikasi faktor risiko ini termasuk berhenti merokok, menstabilkan tekanan darah maupun DM, serta menurunkan kolesterol LDL. Terapi simtomatik juga diberikan dalam bentuk obat jenis nitrat, penghambat beta, kalsium antagonis, serta zat aktif metabolik. Obat lain seperti antiplatelet dan penghambat angiotensin converting enzyme (ACE inhibitor) juga digunakan untuk mencegah kematian dan serangan jantung mendadak.
Terakhir, tindakan revascularization seperti penanaman sten serta operasi bypass ditujukan untuk mengembalikan suplai aliran darah di pembuluh darah arteri.
International Patient Liaison Centre (IPLC)
Pemeriksaan jantung bisa dilakukan di pusat jantung NUH. Sejak mulai direstrukturisasi, NUH menawarkan perawatan dengan 21 klinik, tiga klinik gigi, 6 departemen paramedik, serta sejumlah klinik rawat jalan spesialis dan pusat layanan spesialisasi. Saat ini NUH yang selalu mengutamakan pasien mempunyai lebih dari 2.000 staf profesional yang siap melayani pasien setiap hari sepanjang tahun.
Untuk menambah kenyamanan bagi pasien yang berasal dari luar Singapura, NUH menyediakan layanan International Patient Liaison Centre (IPLC) atau pusat hubungan pasien internasional. Pusat layanan ini akan menghubungkan Anda dengan para dokter ahli lewat perawatan pasien secara profesional dan teknologi yang tersedia.
Setiap tahun, lebih dari 150.000 orang dari seluruh dunia datang ke Singapura untuk mendapatkan perawatan medis bermutu dan lengkap. Sistem perawatan kesehatan yang yang canggih, pakar medis yang kompeten, dan tersedianya fasilitas diagnosis dan perawatan adalah faktor-faktor yang menjadikan Singapura sebagai pusat terkemuka untuk perawatan kesehatan di kawasan Asia Pasifik.
Rumah sakit dan pusat-pusat spesialis di Singapura menawarkan perawatan khusus untuk penyakit mata, jantung, otak, dan kanker. Pasien bisa mendapatkan perawatan yang paling modern dari para profesional medis terkemuka dalam lingkungan yang berstandar tinggi.
Sumber : Senior
Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
11 years ago
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback