- Kehidupan bhikkhu junior di Thailand rasanya tidaklah adil.
- Bhikkhu senior mendapatkan makanan terbaik, duduk di tempat paling empuk dan tidak perlu kerja mengangkut-angkut apapun.
- Makanan hari ini (bhikkhu hutan hanya makan sekali sehari) tidak mengundang selera; saya harus duduk berjam-jam dalam sebuah acara di semen yang keras (dan juga tidak rata,karena penduduk tidak begitu pandai dalam menyemen); dan kadang-kadang saya harus bekerja keras.
Malangnya saya; beruntungnya mereka.
- Saya menghabiskan waktu yang lama dan tidak menyenangkan untuk memikirkan
keluhan saya.
- Bhikkhu senior mungkin sudah tercerahkan, jadi makanan enak merupakan kesia-siaan, seharusnya sayalah yang mendapatkan makanan terbaik.
- Bhikkhu senior sudah terbiasa duduk bersila di lantai yang keras selama bertahun-tahun, karena itu sayalah yang seharusnya duduk di tempat yang empuk.
- Lagipula, bhikkhu senior gemuk-gemuk karena makan makanan yang enak-enak, jadi sudah memiliki 'bantalan alam' sendiri.
- Bhikkhu senior hanya ngomong bhikkhu junior harus kerja, tapi tak pernah kerja sendiri,jadi bagaimana mereka bisa mengerti betapa panas dan melelahkannya mendorong kereta dorong itu?
- Proyek itu adalah ide mereka, jadi seharusnya merekalah yang bekerja!
- Malangnya saya; beruntungnya mereka.
- Ketika saya sudah menjadi bhikkhu senior, saya makan makanan terbaik, duduk di tempat yang empuk dan hanya sedikit bekerja fisik.
- Namun, ternyata saya malah iri kepada bhikkhu junior.
- Mereka tidak perlu memberikan ceramah,tidak perlu mendengarkan keluhan umat, problem sehari-hari mereka dan tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk urusan administrasi.
- Mereka tidak perlu bertanggung-jawab dan mereka memiliki begitu banyak waktu luang.
- Saya jadi berpikir, 'Malangnya saya; beruntungnya mereka!'
- Segera saya tersadar.
- Bhikkhu junior memiliki 'penderitaan bhikkhu junior'.
- Bhikkhu senior memiliki 'penderitaan bhikkhu senior'.
- Sewaktu saya menjadi bhikkhu senior, saya hanyalah mengganti satu bentuk penderitaan ke bentuk lain.
- Seperti itu jugalah berlaku pada orang-orang yang masih single (baca:jomblo) yang iri kepada mereka yang sudah menikah, dan mereka yang sudah menikah iri kepada yang masih single.
- Dari sini kita mengerti, sewaktu kita menikah, kita hanyalah mengganti 'penderitaan orang single' dengan 'penderitaan orang menikah'.
- Sewaktu kita bercerai, kita hanyalah mengganti 'penderitaan orang menikah' dengan 'penderitaan orang single'.
- Malangnya saya; beruntungnya mereka.
- Sewaktu kita miskin, kita iri kepada mereka yang kaya.
- Namun, banyak orang kaya yang iri kepada persahabatan tulus dan waktu luang yang dimiliki oleh mereka yang miskin.
- Menjadi kaya hanyalah mengganti 'penderitaan orang miskin' dengan 'penderitaan orang kaya'.
- Pensiun dan penurunan penghasilan hanyalah mengganti 'penderitaan orang kaya' dengan 'penderitaan orang miskin'.
- Begitu seterusnya... Malangnya saya; beruntungnya mereka.
- Dengan berpikir anda akan bahagia kalau sudah menjadi sesuatu yang lain hanyalah khayalan.
- Menjadi sesuatu yang lain hanyalah mengganti satu bentuk penderitaan dengan bentuk yang lain.
- Tapi saat anda puas dan berdamai terhadap apapun adanya anda, junior ataupun senior, menikah ataupun jomblo, kaya ataupun miskin, maka anda bebas dari penderitaan.
- Beruntungnya saya; malangnya mereka...
Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
11 years ago
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback