MENJADI ORANGTUA HARUS BELAJAR

(thoughtful) Sumber : Gloria net

Dengan makin kurangnya dukungan dari sanak-saudara dan makin kompleksnya kehidupan, maka para orangtua membutuhkan bantuan untuk membesarkan anak-anaknya, kata seorang ahli pendidikan dari Australia, Anne Paul.

Orang-orangtua di masa lalu percaya saja pada akal budinya untuk membesarkan anak-anak mereka sebaik mungkin. Dewasa ini, menjadi orangtua telah berubah menjadi sebuah sains. Anda membutuhkan bantuan dari banyak literatur, ceramah, dan lokakarya.

Spesialis pendidikan keluarga, Anne Paul, 55 tahun, mengatakan hal itu di Singapura bulan lalu, dalam kunjungannya untuk berbicara tentang pentingnya peran para ahli mengenai masa awal seorang anak hingga sebelum ia masuk sekolah.

"Keluarga batih sudah mengecil, uang yang dibutuhkan semakin besar jumlahnya, dan tekanan akademis kepada anak-anak semakin berat. Semua itu melahirkan tekanan yang besar pada orang-orangtua masa kini," ujarnya. "Maka orangtua pun perlu diurus."

Dosen Universitas Swinburne, Melbourne itu mengingatkan para orangtua bahwa hanya memberi perhatian yang besar pada prestasi anak disekolah dapat lebih banyak jeleknya daripada bagusnya. "

Orangtua ingin anak-anaknya mulai belajar pada usia lebih dini. Tapi, bila Anda berfokus pada kemampuan akademis saja, maka kurangnya kecakapan-kecakapan sosial dapat merupakan sumbangan bagi ketidakmampuan mereka secara emosional dalam mengatasi masalah mereka."

Daripada melawan sistem yang berlaku, ia menyarankan orangtua untuk melengkapi anak-anaknya dengan kecakapan yang dapat membantu mereka mengatasi masalahnya. Contohnya, lingkungilah anak-anak dengan pengalaman-pengalaman belajar, misalnya dengan mendorong mereka agar menggunakan komputer di rumah untuk bermain, atau membacakan mereka buku sebagai pengisi acara bersantai. Ini lebih efektif daripada memaksa mereka belajar.

"Bila anak dipaksa membaca atau belajar sesuatu sebelum dia siap, dia akan menjadi cemas. Tetapi bila Anda memberi dia kesan bahwa dia dapat melakukannya, maka kemampuan itu akan datang dengan sendirinya. Contohnya, tunjukkan tanda-tanda yang ada di toko atau pada kemasan makanan, dan pujilah dia bila dia dapat membacanya."

Menangani remaja bermasalah adalah perhatian utama para orangtua masa kini, kata Anne Paul yang juga duduk pada tim penasehat internasional bagi pusat pelatihan keluarga Singapura.

Masalahnya berakar pada fakta bahwa kebanyakan orangtua takut membiarkan anak-anaknya melakukan sesuatu sendiri saja. "Kita sudah mengalami masa di mana anak-anak selalu mencari kita, bergantung pada kita sepanjang waktu. Kemudian mereka mulai memiliki ide-ide sendiri dan ingin ada kebebasan."

Orangtua masa kini membutuhkan bantuan lebih banyak dari masyarakat untuk membesarkan anak-anak, tambahnya. "Sekarang, masyarakat sudah mengambil alih peran sanak-saudara dan tetangga-tetangga.

Di sinilah kehidupan keluarga berakar. Para orangtua harus membiarkan masyarakat tahu apa yang tengah terjadi, apa yang kurang, dan ke mana akan berjalan."