Pages

Monday, May 4, 2009

BANGAU EMAS

(nice story)

Sebagai guru Origami di sebuah sekolah, Nancy diminta sekolahnya untuk ikut pameran di sebuah mal besar. Ia memutuskan untuk membawa 200 buah bangau kertaslipat untuk dibagikan pada orang yang mampir di standnya.

Tapi, sebelum hari itu tiba, suatu peristiwa yang aneh terjadi, sebuah suara memberi tahu dia untuk mencari selembar kertas timah warna emas dan membuat sebuah bangau origami emas. Suara aneh itu sangat kuat sehingga Nancy membongkar kumpulan kertas origaminya di rumah, sampai ia menemukan selembar kertas timah emas yang bersih mengkilat.

"Untuk apa aku melakukan ini?" Ia bertanya pada diri sendiri. Nancy belum pernah melipat kertas emas yang mengkilat; kertas itu susah dilipat atau tidak bisa serapi kertas warna. Tapi suara aneh itu terus mendorongnya. Nancy mendengus dan mencoba tidak mendengarkan suara itu.

"Kenapa harus kertas timah emas? Kertas biasa lebih mudah dilipat," pikirnya. Suara itu berbicara lagi. "Lakukan saja!" Dan kamu harus memberikannya besok kepada seseorang yang istimewa." Sekarang Nancy sudah mulai merasa agak jengkel. "Orang istimewa apa?" tanyanya pada suara itu. "Kamu nanti tahu yang mana," suara itu berkata.

Sore itu Nancy melipat dan membentuk kertas timah emas yang susah itu dengan hati-hati sampai kertas itu menjadi secantik dan selembut seekor bangau asli yang akan terbang. Ia membungkus burung itu dalam kotak bersama 200 bangau kertas warna-warni yang dibuatnya selama beberapa minggu sebelumnya.

Besok harinya di mal, berpuluh-puluh orang mampir di stand Nancy untuk bertanya-tanya tentang origami. Ia melipat, meluruskan, dan melipat lagi. Ia menjelaskan detail yang susah, dan perlunya lipatan yang tajam. Lalu, ada seorang wanita berdiri di depan Nancy.

Orang istimewa itu. Nancy belum pernah bertemu dengannya sebelumnya, dan wanita itu belum berbicara apa-apa waktu ia menonton Nancy melipat selembar kertas merah muda cerah dengan hati-hati menjadi seekor bangau yang bersayap cantik dan tajam. Nancy melihat wajahnya, dan tiba-tiba tangan Nancy sudah masuk ke kotak besar yang berisi bangau-bangau kertas. Muncullah burung kertas timah emas lembut yang dibuatnya tadi malam. Ia mengambilnya dan meletakkannya di tangan wanita itu hati-hati.

"Aku tidak tahu kenapa, tapi ada suara aneh dalam diri saya yang menyuruh saya memberikan bangau emas ini pada Ibu. Bangau adalah simbol kuno untuk kedamaian," kata Nancy.

Wanita itu tidak menjawab waktu ia pelan-pelan menutupkan tangan kecilnya pada burung kecil itu sepertinya burung itu hidup. Waktu Nancy melihat wajahnya, ia melihat matanya basah, hampir menangis.

Akhirnya, wanita itu menarik napas panjang dan berkata, "Suami saya meninggal tiga minggu yang lalu. Ini pertama kalinya saya keluar rumah. Hari ini..." Ia mengusap matanya dengan sebelah tangan, dan tangan lainnya masih membelai bangau emas itu dengan lembut.

Ia berbicara sangat pelan. "Hari ini ulang tahun pernikahan emas kami." Kemudian wanita itu berbicara lagi, "Terima kasih untuk pemberian yang indah ini. Sekarang saya tahu bahwa suami saya sudah damai. Ibu mengerti, kan? Suara yang Anda dengar itu adalah suara Tuhan dan bangau indah ini adalah pemberian-Nya. Ini hadiah pernikahan ke-50 yang paling indah yang saya terima. Terima kasih karena Anda mau mendengarkan suara hati itu."

Dan itulah cara Nancy belajar mendengarkan dengan hati-hati setiap ada sebuah suara kecil dalam dirinya menyuruhnya melakukan sesuatu yang mungkin tidak ia mengerti waktu itu.
______________________________________________________________
Love can touch us one time and last for a lifetime,
and never let go till we're gone.
Indo community

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback