APAKAH FLU BURUNG ITU?
Flu burung atau avian influenza adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza yang ditularkan oleh unggas yang dapat menyerang manusia. Virus influensa ini terdiri dari beberapa tipe, antara lain tipe A, tipe B dan tipe C. Virus influensa tipe A terdiri dari beberapa tipe, antara lain H1N1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-lain (H = hemagglutinin ; N= neuraminidase).
Saat ini penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Infuenza Virus, ubtipe/strain H5N1. Hal ini terlihat dari basil studi yang ada menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dapat mengeluarkan virus dengan jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada suhu 22oC dan lebih dari 30 hari pada 0oC. Di dalam kotoran dan tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama, tapi mati pada pemanasan 60oC selama 30 menit atau dengan ditergent atau disinfektan. Virus ini sendiri mempunyai masa inkubasi selama 1–3 hari. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.
Virus flu burung sebenarnya sudah dilaporkan keberadaannya sejak tahun 1968. Akhir tahun 2003, virus itu menyerang Asia Timur dan Selatan. Lalu pada Oktober 2003 virus tersebut telah menyerang jutaan ekor ternak ayam di Indonesia. Dan sekarang, dengan cukup mengejutkan virus ini bahkan sudah mulai menyerang manusia dan sampai menyebabkan kematian.
Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Kuman ini kemudian dikeluarkan bersama kotoran, dan infeksi akan terjadi bila orang mendekatinya. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui saluran pernapasan. Orang yang terserang flu burung menunjukkan gejala seperti terkena flu biasa, antara lain demam, sakit tenggorokan dan batuk, tapi kondisinya sangat cepat menurun drastis. Bila tidak segera ditolong, korban bisa meninggal. Seperti halnya influensa, flu burung ini sangat mudah bermutasi.
MENGENAL FLU BURUNG 2
Flu burung banyak menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Hampir separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak, hal ini disebabkan karena system kekebalan tubuh anak-anak belum begitu kuat. Padahal, penyakit ini belum ada obatnya. Penderita hanya akan diberi untuk meredakan gejala yang menyertai penyakit flu itu, seperti demam, batuk atau pusing. Obat-obatan tersebut hanya meredam gejalanya, tapi tidak mengobati.
PENULARAN
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Flu Burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibandingkan dari manusia ke manusia. Penularan tersebut terjadi lewat kontak air liur dan kotoran unggas. Kontak itu dapat terjadi melalui sentuhan langsung, misalnya memegang atau menyentuh unggas atau telur yang sudah tercemar virus. Juga termasuk kandang, alat-alat peternakan, pakan ternak, sepatu maupun pakaian para peternak, serta semua permukaan tanah yang dicemarinya.
Meskipun kita tidak tinggal di dekat peternakan, namun kita harus waspada terhadap cara penularannya. Satu-satunya cara virus Flu Burung tersebut dapat menyebar dari manusia ke manusia adalah jika virus Flu Burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu yang biasa diidap oleh manusia. Flu burung (H5N1) dapat menyebar dengan cepat diantara populasi unggas dengan kematian yang tinggi. Bahkan dapat menyebar antar peternakan dari suatu daerah ke daerah lain. Orang yang mempunyai resiko besar untuk terserang flu burung (H5N1) ini adalah pekerja peternakan unggas,penjual dan penjamah unggas.
Unggas-unggas yang terinfeksi dapat juga mengeluarkan virus Influenza Strain tipe A jenis H5N1 ini melalui tinja, kemudian mengering dan hancur menjadi semacam bubuk yang kemudian terbang bersama udara. Bubuk inilah yang kemudian dihirup oleh manusia atau binatang lainnya. Selain itu, virus-virus ini juga bisa terbawa oleh kendaraan yang mengangkut unggas-unggas tersebut sehingga dapat menyebar kedaerah-daerah yang jauh dari wilayah peternakan. Masa inkubasi virus ini sangatbervariasi antara 1 - 7 hari.
MENGENAL FLU BURUNG 3
GEJALA
Gejala klinis yang ditemui pada penderita Flu Burung pada dasarnya sama dengan gejala flu biasa. Dari laporan kasus yang terjadi tahun 1999 diperoleh beberapa variasi gejala berupa:
• Demam sekitar 39oC
• Batuk
• Beringus
• Lemas
• Sakit tenggorokan
• Sakit kepala
• Tidak nafsu makan
• Muntah
• Nyeri perut
• Nyeri sendi
• Nyeri otot
• Diare
• Infeksi selaput mata
• Dalam keadaan memburuk, terjadi severe respiratory distress, yaitu sesak napas hebat, kadar oksigen rendah sementara kadar karbondioksida meningkat, sebagai akibat dari infeksi flu yang telah menyebar ke paru-paru dan menimbulkan radang paru-paru (pneumonia).
Segera hubungi dokter atau petugas medis terdekat bila mengalami gejala-gejala tersebut, semakin cepat penanganan yang dilakukan akan sangat berati bagi keselamatan jiwa Anda.
Catatan:
Dari Vietnam pada tahun 2004 menunjukkan gejala berbeda. Para penderita Flu Burung di
negara tersebut pada saat itu tidak mengeluh sakit tenggorokkan atau pilek, serta tidak ada keluhan radang selaput mata. Separuh dari penderita malah mengalami diare dengan tinja yang cair.
MENGENAL FLU BURUNG 4
FAKTOR RESIKO
Siapa saja yang bergaul dekat dengan unggas yang telah terinfeksi virus Influenza Strain tipe A jenis H5N1 berisiko tertular. Oleh karena itu, para pekerja peternakan unggas,penjual burung, orang-orang yang berada di sekitar peternakan, pemotongan unggas, dan pasar burung amat perlu mendapatkan perlindungan atau berupaya melindungi diri sendiri.
Penularan virus Flu Burung biasanya terjadi lewat kontak langsung atau lewat udara.
Virusnya mungkin berasal dari kotoran, air liur, wadah makanan dan minuman, kandang,
bahkan kendaraan pengangkut unggas-unggas tersebut. Ketika manusia bersentuhan, memegang atau bersinggungan dengan semua yang sudah tercemar virus, maka pada saat itu virus dapat berpindah ke tangan, tubuh dan segala yang dikenakan manusia.
Bila tangan manusia yang sudah tercemar tidak dicuci bersih dan kemudian berkontak dengan lubang hidungnya sendiri, maka virus Flu Burung yang sudah mencemari tangan bisa memasuki saluran pernafasan. Begitu pun virus yang menempel pada pakaian atau atribut yang dikenakan manusia dapat terhirup oleh manusia melalui udara. Oleh karena itu, selama musim flu burung berjangkit, siapa saja yang memelihara burung, bermain di pasar burung, atau memasuki lokasi yang tercemar virus Flu Burung, berisiko tertular jika tidak melindungi diri dengan masker khusus (kedap virus), bersarung tangan, dan menggunakan pelindung mata.
UPAYA PENCEGAHAN
Hal paling mendasar yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus Avian Influenza (Influenza Strain tipe A jenis H5N1) ini adalah dengan cara menghindari bahan yang terkontaminasi tinja dan sekret unggas. Atau sejauh mungkin hindari kontak langsung dengan unggas yang teridentifikasi terinfeksi flu burung. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam upaya pencegahanpenularan penyakit flu burung ini antara lain:
MENGENAL FLU BURUNG 5
- Sedapat mumgkin hindari berpergian ke daerah peternakan unggas dan babi atau kebun binatang
- Setiap orang yang berhubungan dengan bahan yang berasal dari saluran cerna unggas harus menggunakan pelindung diri (masker, kacamata, dsb).
- Bahan yang berasal dari saluran cerna unggas sperti tinja harus dikelola dengan baik (ditanam atau dibakar) agar tidak menjadi sumber penularan bagi orang disekitarnya.
- Rajin mencuci tangan dan menggunakan atribut atau alat pelindung diri merupakan upaya yang harus dilakukan oleh siapa saja yang melakukan kontak langsung dengan binatang / unggas, baik ketika unggas tersebut sudah mati maupun masih hidup.
- Mereka yang memegang, membunuh, dan membawa atau memindahkan unggas yang sakit dan atau mati karena flu burung seharusnya melengkapi diri dengan baju pelindung, sarung tangan karet, masker, kacamata pelindung, dan juga sepatu bot.
- Alat-alat yang digunakan dalam peternakan harus dicuci dengan desinfektan. Kandang harus selalu dibersihkan.
- Kandang dan tinja tidak boleh dikeluarkan dari lokasi peternakan
- Mengingat bahwa telur juga dapat tertular, maka penanganan kulit telur dan telur mentah perlu mendapatkan perhatian khusus. Telur unggas perlu dipanaskan pada suhu 64oC selama 5 (lima) menit sebelum dikonsumsi.
- Hindari membeli hewan hidup untuk dikonsumsi. Lebih aman jika anda membeli hewan potong yang telah dibersihkan dan direndam air panas
- Daging unggas harus dimasak sampai suhu 80oC selama sedikitnya 1(satu) menit sebelum dikonsumsi.
- Melakukan kebersihan lingkungan sekitar.
- Melakukan kebersihan diri.
- Menjaga pola hidup sehat. Secara umum pencegahan flu adalah menjaga daya tahan tubuh dengan makan makanan seimbang dan bergizi, istirahat yang cukup dan olahraga teratur.
- Para pekerja peternakan dan pemotongan unggas beserta keluarganya perlu diberitahu agar segera melaporkan ke petugas kesehatan bila mengidap gejalagejala flu, infeksi mata dan masalah penafasan lainnya.
- Untuk mencegah timbulnya virus influenza strain baru (reasortan) yang dapat menular dari manusia ke manusia, dianjurkan bagi petugas / pekerja yang dianggap paling berpotensi tertular virus Flu Burung untuk melakukan vaksinasi influenza.
- Dengan cara tradisional (baca Artikel: Antisipasi Flu Brung Versi Hembing)
MENGENAL FLU BURUNG 6
PENGOBATAN
Untuk pengobatan sementara, penderita dapat diberikan obat antivirus yang bersifat simtomatik, seperti Oceltamivir 70 mg/h (yang beredar dengan merek dagang Tamiflu), Amantadine atau obat yang sesuai dengan gejala yang ada. Bila batuk, pasien dapat diberi obat batukm dan pengencer dahak; kalau sesak dapat diberi obat jenis bronkodilator untuk melebarkan saluran napas yang menyempit. Kalau keadaan pasien terus memburuk, bukan tidak mungkin perlu dipasang alat ventilator untuk membantu pernafasannya.
Semua penderita yang telah memenuhi kriteria Flu Burung perawatan dilakukan paling sedikit 1 minggu di ruang isolasi. Penderita dirawat di ruang isolasi selama 7 hari (masa penularan) karena ditakutkan adanya transmisi melalui udara. Selama masa perawatan, penderita diterapkan oksigenisasi, hidrasi, terapi simptomatis untuk gejala flu, dan foto toraks ulang. Pada kasus respiratory distress, penderita akan dimasukkan ke ruang perawatan intensif (ICU).
PENUTUP
Dengan pemahaman yang benar terhadap penyakit Flu Burung ini maka diharapkan agar kita semua dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga diri sendiri dan lingkungan sekitar. Selain itu dengan pemahaman yang baik akan mudah bagi kita memahami langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan Flu Burung ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.(ysd)
MENGENAL FLU BURUNG 7
PENTING UNTUK DIKETAHUI
Bila Anda mengalami gejala-gejala flu burung tersebut, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penangan lebih lanjut. Saat ini, rumah sakit yang menjadi rujukan dalam penanganan flu burung adalah: Rumah Sakit Pusat Nasional Penyakit Infeksi –
Prof. Dr.Sulianti Saroso Jakarta
Jl. Baru Sunter Permai Raya, Jakarta
Telp. : 021 – 650 6559, 650 6568,
Website : www.infeksi.com
Untuk daerah lain dapat dilihat pada lampiran daftar RS (Siaga) Rujukan Suspek Flu burung
Saat ini pemerintah sedang mengupayakan pembagian alat diagnosis cepat untuk mendeteksi infeksi virus flu burung pada manusia (Rapid Diagnostic Test Kit) pada beberapa puskesmas di beberapa daerah, yang pada tahap awal ini mencakup: DKI Jakarta, Banten, Lampung, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Vaksin genetik flu burung untuk unggas jenis Bird CLOSE 5.1 telah diproduksi oleh Institut Pertanian Bogor dan menurut rencana akan dipasarkan tahun ini. Vaksin flu burung untuk manusia, saat ini di Indonesia masih dalam taraf penjajagan (oleh PT. Bio Farma) dengan pihak Baxter sebagai salah satu produsen vaksin di Amerika Serikat.
Vaksin influenza untuk manusia yang saat ini tersedia adalah tipe A (H7N2) dan tipe B. Vaksin tersebut efektif mencegah flu biasa sampai 80% dan memiliki daya tahan selama satu tahun. Namun sebaiknya vaksin dipergunakan sesuai dengan tipe virus, oleh karena itu vaksinasi flu biasa belum tentu dapat mencegah infeksi virus flu burung / H5N1.
MENGENAL FLU BURUNG 8
DAFTAR RUMAH SAKIT (SIAGA) RUJUKAN SUSPEK FLU BURUNG
No Propinsi Rumah Sakit
1. Provinsi NAD RSU Dr. Zainoel Abidin,
2. Sumut RSU Adam Malik Medan,
3. Sumbar RSU Dr. M. Jamil Padang,
4. Riau RSU Tanjung Balai Karimun,
RSU Dumai,
RSU Tembilahan,
RSU Tanjung Pinang,
RSU Pekanbaru,
RS Otorita Batam,
5. Jambi RSU Jambi,
6. Bengkulu RSUD M. Yunus ,
7. Bangka Belitung RSU Tanjung Pandan
8 Sumatera Selatan RS Dr. M. Hoesin
9. Lampung RSU Dr. Abd. Muluk Tanjung Karang,
10. Banten RSUD Kab. Serang,
11. DKI Jakarta RS Penyakit Infeksi DR. Sulianti Saroso RSU Persahabatan
12. Jawa Barat RSUP Dr. Hasan Sadikin RSUD Garut,
13. Jawa Tengah, RSUP Dr. Kariadi Semarang
RSU H. Suwondo Kendal,
RSU DR. Moewardi Surakart a,
RSUD Banyumas,
14 Jawa Timur RS Dr. Soetomo Surabaya,RSUD Dr. Subandi Jember,
RSUP Dr. Syaiful Anwar Malang,
15. DI Yogyakarta RSUP Dr. Sardjito
16. Bali RSU Sanglah Denpasar,
17. Nusa Tenggara Barat RSUD Mataram,
18. Nusa Tenggara Timur RSU Dr. W.Z. Johanes Kupang,
19. Kalimantan Barat RSUD Dr. Soedarso Pontianak,
20. Kalimantan Timur RSUD Tarakan,
MENGENAL FLU BURUNG 9
RSU Dr. Kardjati Wibowo Balikpapan,
21. Kalimantan Tengah RSU Palangkaraya
22. Kalimantan Selatan RSU Ulin Banjarmasin,
23. Sulawesi Utara RSU Malalayang Manado,
24. Gorontalo RSU Prof. Dr. H. Aloe Saboe,
25. Sulawesi Tengah RSU Prof. Undata Palu,
26. Sulawesi Selatan RSU Dr. Wahidin Siidirohusodo Makasar,
RSU Andi Makasau Pare- pare,
27. Sulawesi Tenggara RSU Kendari
28. Maluku RSU M. Haulussy Ambon,
29. Maluku Utara RSU Ternate
30. Papua RSU Jayapura.
Antisipasi Flu Burung Versi Hembing
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Selain melalui medis, pencegahan dan antisipasi virus flu burung dapat ditempuh juga dengan menggunakan cara alamiah. Cara ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina yang diperoleh melalui tumbuhan obat. Untuk itu dapat dilakukan hal hal sebagai berikut:
- Ambil jahe dan lobak secukupnya
- Lalu di-juice
- Campuran tersebut kemudian disiram ke ayam.
- Masak daging ayam dengan api pada suhu 100 oC hingga matang lagi, lalu masak lagi selama setengah jam.
- Masukkan bahan makanan dan bumbu seperti cuka beras putih, lobak, jamur kuping, bawang putih dan lada.
- Masak sematang-matangnya Atau cara lain dengan menggunakan ramuan berkhasiat yang diminum langsung, dengan cara:
1. Ambil 15 gram sambiloto, 4 siung bawang putih, 15 gram jahe, 25 gram kencur,
2. Rebus bahan-bahan tersebut dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc
3. Saring airnya, kemudian minum dengan menambahkan 1 sendok makan madu.
Cara lainnya adalah menggunakan 60 gram krokot hijau segar, 30 gram pegagan segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring airnya lalu diminum. Atau gunakan 5 butir kiamboi/sunboi diblender dengan 200 cc air kelapa hijau.
Tambahkan madu lalu diminum. Bisa juga mengkonsumsi ramuan yang terbuat dari 30 gram buah jali yang direndam terlebih dahulu hingga lunak, tambahkan 30 gram kacang hijau, jahe, gula merah secukupnya, direbus dengan air sehingga menjadi bubur lalu dimakan selagi hangat.
Sumber : Depkes
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback