IBU adalah segalanya, dialah penghibur di dalam kesedihan, pemberi harapan di dalam penderitaan, dan pemberi kekuatan di dalam kelemahan. Dialah sumber cinta, belas kasih, simpati, dan pengampunan. Manusia yang kehilangan ibunya berarti kehilangan jiwa sejati yang memberi berkat dan menjaganya tanpa henti.
Itulah rangkaian kata-kata dari penyair Kahlil Gibran (1883-1931) dalam menggambarkan sosok seorang ibu dan betapa besar peran yang dijalankannya. Menurut psikolog Clara Istiwidarum Kriswanto, peran ibu memang sangat penting. Karena awal usia pertumbuhan dan perkembangan anak baik secara fisik maupun emosional tidak bisa dilepaskan dari peran seorang ibu.
Memang ada anggapan, ibu yang dituntut harus memberi perhatian sepenuhnya kepada anak tidak bisa ke mana-mana. Dia harus di rumah dan hampir sepanjang hari harus bersama anaknya. Clara menilai, pendapat itu sudah tidak tepat lagi. Kehadiran mendampingi anak bukan berarti harus mengekang keinginan dan aktivitas seorang ibu. Ibu yang bekerja dan ingin meniti karier di kantornya tetap bisa memberi perhatiannya kepada anak.
Seorang ibu yang bekerja di luar rumah tetap bisa melaksanakan fungsinya sebagai ibu dengan baik dan lembut. Sambil memberi perhatian kepada anaknya,ibu juga tetap mempunyai kesempatan berprestasi di tempat kerjanya. ''Yang penting, saat anak membutuhkan perhatian, ibu bisa memenuhinya,'' kata Clara.
Kapan ibu memberi perhatian pada anaknya? Padahal ia bekerja dan waktunya sangat terbatas. Clara mengatakan, pada saat bangun pagi hari kalau bisa anak sudah bisa melihat wajah ibunya. Kemudian ibu menyapa, berkomunikasi dan bertanya pada anaknya.
Bagaimana jika ibu harus berangkat pagi sekali dan anak belum bangun?
Menurut Clara, kalaupun anak masih belum bangun, ibu bisa memberi ciuman atau belaian lembut di kepala anaknya. ''Lalu bisikan kalau mamanya mau pergi kerja lebih dulu. Anak pasti akan merasakan apa yang dilakukan ibunya,'' kata psikolog dari Jaganita Consulting Services ini.
Di tengah-tengah kesibukan bekerja di siang hari, lanjutnya, ibu disarankan menyempatkan diri menelepon. Sehingga anak akan mendengarkan suara ibunya.
Apabila anak itu sudah bisa membaca, ibu bisa mengirim SMS (short message service) via telepon selulernya. Artinya, sang ibu masih bisa menyapa dan berkomunikasi di tengah-tengah kesibukannya.
Apa yang dilakukan ibunya jelas akan dirasakan sang anak. Anak merasakan perhatian berupa sapaan, pertanyaan dan berdialog. Hubungan agar anak merasa adanya kedekatan (attachment) bisa pula dilakukan saat menjelang tidur. Bila ada waktu dan kesempatan sebaiknya ibu mengajak anaknya tidur. Lalu sebelum tidur sempatkanlah membacakan buku cerita.
''Di situ kehadiran ibu bisa dirasakan oleh anak secara efektif,'' kata Clara.
Sebaliknya ibu yang tidak bekerja dan sepanjang hari berada di rumah, belum tentu anak akan merasakan adanya kedekatan. Bisa saja kendati dekat secara fisik, tetapi ibu itu sibuk sendiri, seperti memasak, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Di sela waktu luangnya, ibu justru lebih asyik menonton sinetron televisi. Kalau keadaan seperti itu, anak tidak akan merasakan kedekatan walau ibunya selalu bersama anaknya di rumah.
Clara juga menyarankan, pada saat-saat penting, ibu yang bekerja selayaknya menyempatkan mengisi perhatian. ''Sebaiknya saat libur seharusnya baby sitter atau pengasuh berhenti mengasuh. Saat libur ibu memberi perhatian sepenuhnya. Memang kualitas lebih penting, tetapi kuantitas juga tidak kalah pentingnya,'' katanya.
Lebih lanjut, Clara memberi tahu bagaimana sikap ibu dalam menghadapi anaknya yang sakit. ''Dalam menghadapi anak sakit jangan panik. Untuk itu,kaum ibu harus membekali diri dengan pengetahuan mengenai penyakit dari yang ringan hingga berat. Dengan pengetahuan akan membuat ibu lebih tenang saat anaknya sakit.''
Karena kepanikan, lanjutnya, selain membuat bingung dan gelisah juga berdampak pada anak. Anak menjadi rewel karena pengaruh emosi ibunya yang tidak tenang. Jadi, kelembutan dan kesabaran ibu diperlukan dalam merawat anak yang sakit. (Drd/V-1)
-------------------
sumber: media indonesia
Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
11 years ago
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback