Konflik adalah komponen alami tiap pernikahan. Tak peduli betapa dalamnya cinta kasih antara seorang pria dan wanita, mereka akan mengalami konflik. 37% dari yang baru menikah mengakui mereka menjadi lebih kritis terhadap pasangannya setelah menikah. Dan 30% melaporkan bertambahnya perbantahan/selisih pendapat seusai berbulan madu.
Kesehatan pernikahanmu tidak ditentukan oleh ada tidaknya kau berselisih pendapat. Yang jauh lebih penting daripada berapa seringnya kau berselisih ialah cara dan bagaimana kalian bertikai ........ Dr. John Gottman dari Universitas Washington telah mempelajari pernikahan2 lebih dari 20 tahun dan sudah mengenali tanda2 dalam konflik yang hampir selalu membawa bencana... Dalam urutannya dari yang ringan sampai yang paling bahaya, [mereka adalah]: kritik, mencela-hina, pembelaan diri, dan saling melempari [pakai apa saja......].
Apakah sifat2 dan gejala tadi menggambarkan pertengkaran kalian? Wah, hati2lah! Saling mengkritik, tentu saja, sering muncul dalam percekcokan pernikahan, tapi apabila itu menuntun kearah celaan penuh penghinaan,keji dan menjijikkan - disaat sarkasme, sindiran tajam dan macam2 nama dan sebutan penghinaan mulai dilontarkan - anda mulai berada ditebing yang licin....... Tatkala ini terjadi, para pasangan mulai memfokus diri pada setiap dosa masa lalu dan kegagalan pasangannya dan secara agresif mengerati harga diri masing2.
Pertengkaran macam ini mengganjali hubungan suami istri. Ketika ada lagi percekcokan, ganjalan ini memperdalam serta memperlebar jurang pemisah hubungan relasi mereka. Setelah sudah cukup saling meneriaki, saling memaki dan menyumpahi, pola ini tertanam mendarah daging dan kemungkinan akhirnya harus diselesaikan dalam suatu perceraian dipengadilan.
Untuk menghindari agar tidak mati terperangkap gara2 akibat mencela-hina dan ucapan2 keji lainnya, batasi dan berpusatlah pada isu/masalah yang dihadapi saja -- jangan melantur kesoal karakter2 pasangan anda. Seandainya problimnya ialah masalah mertua, misalnya,atau bagaimana membelanjakan uang, atau pemanfaatan waktu pribadi,ya bicarakanlah itu saja, dan jangan se-kali2 mulai dengan pencobaan pembunuhan kepribadian. Boleh saja kau amat sangat berbeda pendapat,kau penuh emosi dan ber-api2, tapi jangan membisukan pasangan anda; jangan juga kau pelototi dengan matamu seakan mau menelannya.
Akan kita katakan lagi: Konflik adalah bagian alami yang membentuk keintiman..... Jangan dan tak usah kau hindari perbedaan ...... Tapi dan hanya batasilah konflik anda pada persoalan yang aktuil saja.
Mungkin anda pernah melihat doa2 pada plakat dan poster2 yang misalnya berbunyi "Karunialah aku hikmat untuk menerima segala hal yang tidak bisa kurubah". Ini mungkin saja disepelekan dan tak diremehkan karena dianggap sudah terlalu umum, namun ini benar: Salah satu tugas utama pernikahan ialah belajar mengenai apa yang bisa dan harus dirubah (misalnya, kebiasaan mengomel terus) dan apa yang selayaknya harus kita abaikan dan tak usah teruuus dipikiri
Sumber: Joe Gatuslao --- Philippines
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback