(info kesehatan) - From: Zacky Fajar
Saat-saat bersalin atau melahirkan bayi adalah pengalaman yang tak pernah terlupakan bagi seorang ibu. bagi anda yang baru pertama kali akan mengalami persalinan, tentu menyimpan berbagai pertanyaan tentang apa yang akan anda hadapi nanti.
Walau mungkin Anda sudah sering mendengar pengalaman para ibu yang lain,seringkali seorang ibu harus mempertaruhkan nyawanya dalam berjuang melahirkan bayinya.
Biasanya, seorang wanita - terutama yang baru pertama mau melahirkan – akan merasa gelisah pada hari-hari menjelang persalinan. Di satu sisi senang karena si kecil hampir melihat dunia. Di sisi lain, ia harus menghadapi rasa sakit yang tiada taranya.
Sebenarnya, apa tanda-tanda mau melahirkan itu?
terus, kapan harus ke rumah sakit?
Bagaimana pula mengejan yang baik, agar tidak kehabisan tenaga sebelum bayi lahir?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan di atas. Majalah 'Nikah' mewawancarai dr.Annisah, Sp.OG, seorang dokter spesialis kandungan ternama di Jogjakarta.
Silahkan Anda simak!
===========
secara umum, tanda-tanda persalinan itu apa saja Dok?
secara umum, ada tiga hal yang termasuk tanda-tanda persalinan.
- Pertama,keluarnya flek darah atau lendir darah dari vagina.
- Kedua, terjadi his atau rasa keras pada perut yang sakit dengan frekuensi sekitar tiga puluh menit sekali. Rasa sakit ini terutama sangat terasa dari perut bagian bawah sampai pinggang. Makin lama frekuensinya makin cepat. Jadi dari tiga puluh menit sekali, meningkat jadi lima belas menit sekali, dan seterusnya.
- Ketiga, kadang-kadang mengeluarrkan ketuban yang berupa cairan bening. Yang ketiga ini termasuk tanda yang kurang bagus, dan apabila ini terjadi,seorang wanita hamil harus segera di bawa kerumah sakit.
Kapan seorang wanita hamil tua ke rumah sakit?
Apakah setelah 'merasa' mau melahirkan? Apakah setelah mendekati perkiraan hari lahir?
Kalau saya katakan, seorang wanita harus ke rumah sakit, setelah 'nggak bisa senyum'. Jadi ketika benar-benar merasa sudah mau melahirkan, dan sakitnya sudah nggak bisa ditahan. Misalnya setelah frekuensi his-nya sudah lima menit sekali. Saat itu seorang wanita sudah nggak bisa senyum. Biasanya,bila wanita mau melahirkan datang ke rumah sakit kok masih bisa senyum, itu waktu lahirnya masih lama.
Bagaimana mengatasi rasa sakit dan ketakutan?
Rasa sakit dan mungkin sedikit perasaan takut pada wanita mau melahirkan itu biasa, ya. Hal itu adalah sesuatu yang alamaiah. Bahkan,wanita mau melahirkan memang harus merasa sakit. Kalu nggak sakit nanti malah susah persalinannya. Ada sebagian wanita yang mengalami hambatan pada proses persalinan normal, lalu malah dibikin sakit dengan dipacu. Untuk mengatasinya ya ngaak bisa. Tunggu saja sampai bayi lahir.
Kalau proses persalinan itu ada berapa tahap Dok?
Proses persalinan dalam ilmu kedokteran dibagi dalam 4 tahap, yaitu kala I sampai kala IV.
Apa saja yang terjadi dalam tahapan-tahapan itu?
- Pada kala I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm).
Dalam proses persalinan normal, kala pertama ini memakan waktu sekita 20 jam untuk anak pertama (ihh.. lama yaa.. ngeri ah... :) ). - Memasuki kala II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir. Biasanya, tahapan ini memerlukan waktu sekitar dua jam.
- Selanjutnya kala III, yaitu dari saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Normalnya, tahapan ini hanya memerlukan waktu setengah jam.
- Yang terakhir kala IV, yaitu dua jam pasca kelahiran.
Tapi waktu dari masing-masing tahap itu relatif ya. Bisa saja lebih cepat atau lebih lambat dari teori di atas.
Bagaimana mengejan (ngeden-Jawa) yang baik itu, agar tak kehilangan tenaga sebelum bayi dilahirkan?
Mengejan yang baik ya sesuai dengan aba-aba dokter, perawat atau bidan yang membantu persalinan. Agar tak kehilangan tenaga sebelum bayi dilahirkan, maka sejak kala I seorang ibu harus bersikap tenang. Untuk menyimpan energi seorang ibu juga harus makan. Akan tetapi, menjelang bayi lahir, kandung kemih harus selalu kosong. Satu lagi agar tak kehilangan tenaga saat bayi belum lahir, waktu mengejan jangan teriak-teriak sejak awal. Boleh teriak setelah bayi benar-benar sudah hampir keluar.
Apakah setelah bayi lahir, masih akan terjadi kontraksi?
Masih, misalnya untuk mengeluarkan plasenta atau ari-ari. Tapi untuk ini nggak perlu ngejan lagi. Nanti di bantu oleh bidan atau perawat.
Sebagai penutup Dok, apa kiatnya agar seorang wanita dapat bersalin dengan lebih mudah?
Selama hamil jangan menjadi wanita manja yang malas beraktivitas.
Tetaplah beraktivitas atau olah raga yang ringan-ringan. Kebiasaan ini cukup berpengaruh dalam melancarkan proses persalinan.
Demikianlah hasil wawancara majalah 'Nikah dengan dr Annisa Sp.OG di ruang kerjanya di RSU kodya Jogjakarta. Semoga bermanfaat. (Ulfah)
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback