Pages

Saturday, November 27, 2010

5 Siasat Agar Konflik Rumah Tangga Tak Berlarut-Larut

Astaga!HidupGaya - Konflik dalam berumah tangga memang lumrah, tapi bagaimana bila konflik itu merembet hingga menimbulkan masalah seksual? Well.. Agar tidak berlarut-larut dan merembet ke hal-hal lainnya, sebaiknya segera tangani dan komunikasikan dengan baik dari hati ke hati. Yuk coba kita simak yang berikut ini..

Salah satu konflik yang dapat dengan mudah dilihat dan seringkali dimasukkan ke dalam kehidupan seksual, adalah seperti pada pasangan yang punya masalah keuangan atau masalah membesarkan anak. Sang suami mungkin menghindari hubungan intim dengan istrinya, karena mungkin sang istri membatasi hubungannya dengan anak-anaknya. Begitu juga dengan sang istri yang membatasi hubungan seksual dengan suaminya, karena sang suami sering menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak penting.

Sebagian konflik yang tak terpecahkan dijalani dengan hidup terpisah. Mereka melakukan perceraian secara emosional. Mungkin salah satu atau keduanya mempunyai hubungan dengan wanita atau pria lain, atau mereka tetap menjalani perkawinan tanpa seks, tanpa mencari kekasih lain.

Konflik dalam hubungan keluarga yang sehat entah itu konflik seksual atau nonseksual merupakan tindakan yang sangat penting untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya bersama.

Contohnya terjadi pada pasangan berikut ini: Andi sangat kecewa akan perilaku istrinya yang tidak memberinya seks, jika ia terlambat pulang kantor. Istrinya juga membelanjakan kartu kreditnya dengan jumlah yang banyak. Andi merasa seperti anak kecil dalam perkawinannya sekaligus tidak berdaya karena tidak ada yang bisa ia lakukan untuk merangsang istrinya, bila sang istri tidak ingin dirangsang. Istrinya mengatakan bahwa Andi membuat seks menjadi sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. Karena ia melanggar anggaran belanja mereka sekaligus melanggar sumpah perkawinan, yaitu sering pulang terlambat.

Pasangan Andi dan istrinya sebenarnya menyadari dan mengenali perilaku seksual dan nonseksual dalam kehidupan mereka. Karena itu mereka berdua tidak menghindarinya. Mereka lebih sering bertengkar karena waktu dan uang, ketimbang bertengkar tentang seks. Ketika keduanya mampu memisahkan seks dari masalah yang lainnya dan mulai memecahkan sekaligus mencari jalan keluarnya, maka mereka kembali menikmati hubungan seksual yang sempat vakum untuk beberapa saat.

Oleh karena itu, sebaiknya konflik-konflik seperti ini sedapat mungkin kita hindari. Bila terjadi suatu masalah di antara Anda dan pasangan, maka carilah jalan keluar dan cara penyelesaiannya. Ikutilah petunjuk berikut ini, mungkin saja dapat membantu memecahkan masalah yang sedang terjadi antara Anda dan pasangan:

  1. Sebaiknya tidak menghubungkan masalah seks dengan nonseksual. Karena nilai pengalaman erotik akan hilang dan juga mendorong terjadinya perpisahan bila Anda atau pasangan Anda menggunakan seks sebagai hukuman atau hadiah.
  2. Menangani masalah secepat mungkin. Bila Anda berdua sedang mendiskusikan masalah ini, maka hendaknya Anda berdua memfokuskan diri pada masalah ini saja. Tidak perlu mengait-kaitkan dengan masalah lainnya atau malah mendiskusikan masalah lain.
  3. Menentukan masalah secara jernih. Menyatakan subjek masalah dengan tepat. Jangan lupa untuk memasukkan penjelasan perilaku yang tidak diinginkan, menyebutkan kapan situasi tersebut terjadi dan mengungkapkan sikap kekecewaan yang ditimbulkan oleh masalah itu. Dalam menyatakan dan menjelaskan suatu masalah, sebaiknya kita mencoba untuk memberikan spesifikasi, berorientasi pada perasaan, dapat mempertanggung-jawabkannya dan membuat masalah sesederhana mungkin dan tidak melebih-lebihkan. Bertukar pikiran. Yaitu dengan membuat daftar pemecahannya tanpa menilai untung-ruginya.
  4. Mau untuk saling memaafkan. Kedua belah pihak harus berubah dalam memecahkan masalah. Karena saat masalah datang akan melibatkan dan mempengaruhi kedua belah pihak.
  5. Membuat persetujuan akhir yang ringkas dan jelas. Kedua belah pihak harus menyatakan dengan jelas bahwa ia akan berubah bila mereka telah mencapai suatu persetujuan.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback