Pages

Tuesday, October 19, 2010

Otak pun Perlu Terapi

Ibarat komputer, otak adalah prosesor. Pusat pengendali manusia ini menentukan seseorang berpikir, bertingkah laku, merasakan, dan sebagainya. Dan otak manusia ini bekerja tanpa henti selama 24 jam setiap hari. Karena itu tak ada salahnya otak perlu dirawat dengan baik dan diterapi.

Pada umumnya pelatihan pada terapi otak ini untuk melatih konsentrasi dan fokus. Kemampuan konsentrasi dan fokus pada pekerjaan dan sekolah sangat penting dalam aktivitas sehari-hari.

Terapi ini tak hanya bagus buat anak-anak, tapi juga orang dewasa. Seorang bocah bernama Agam. Meski memiliki kecerdasan IQ 158, Agam sulit berkonsentrasi. "Nilainya bagus, tapi masalahnya saya suka malas," tutur Agam kepada Bunda Atty, Peneliti dan Pemerhati Teknologi Otak di Brain Booster Management Indonesia (BBMI), Jakarta, belum lama ini.

Dalam masalah ini, Atty membagi beberapa bagian di otak. Warna merah mewakili interpersonal, perasaan, kinestetik, emosi. Warna kuning adalah holistik, intuisi, dan integrasi. Sementara biru menggambarkan logika, analisa dan kuantitatif.

Atty mengamati, kondisi yang terjadi pada diri Agam lebih didominasi warna biru. "Si merah kecil artinya anak ini pintar, tapi kebanyakan birunya berarti malas," jelas perempuan berkerudung ini. Namun warna merah akan berbalik mendominasi otak bila menjalani terapi yang dilakukan di BBMI.

Tes terapi otak di BBMI, satu di antaranya mengerjakan soal sambil mendengarkan musik-musik. Frekuensi musik tentunya disesuaikan kebutuhan masing-masing individu. Musik ini berfungsi mengisitirahatkan dan menenangkan otak.

Teknologi terapi otak ini telah diakui dan digunakan di Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Cina, dan Australia. Tujuan pusat pelatihan optimalisasi otak ini tak lain untuk kesehatan otak.(AIS)



Sumber: Liputan6.com

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback