Lengket
Tak sedikit mobil yang masih menggunakan rem teromol pada roda belakang. Dibandingkan dengan sistem rem cakram, rem teromol cenderung tertutup dan umumnya memiliki luas kampas rem lebih besar dibandingkan rem cakram. Biasanya rem belakang jenis ini digunakan pada mobil niaga atau minibus.
gbr.1 | gbr.2 | gbr.3 |
Namun tak jarang ketika keesokan hari setelah mobil diparkir malah terkena penyakit. “Wah, roda belakang macet sebelah! Padahal rem tangan sudah diturunkan!” terang Yudi, pegawai swasta yang akan mengendarai Isuzu Panther, mobil operasional kantornya. Diselidiki, ternyata roda tak berputar sama sekali.
Kondisi ini disebabkan permukaan rem lengket dengan teromol, yang bisa disebabkan oleh penyusutan kembali yang tidak merata. Maklum saat mobil digunakan, tentunya rem kerap digunakan, maka terjadi peningkatan suhu dan membuat bagian-bagian yang bergesekan memuai, seperti teromol dan kampas remnya. Nah saat parkir, penyusutan keduanya tentu tak sama.
Bagian kampas rem yang masih menempel ke teromol yang masih sedikit basah akan mengering dan menciptakan kondisi keduanya seperti ditempel menggunakan lem. Kalau sudah terjadi seperti ini, bisa dilakukan dengan melepas pedal kopling mendadak di dahului dengan menekan pedal gas agak dalam sehingga mesin berputar di kitiran 1.500 rpm. Jika tak berhasil tak usah panik, lakukan langkah berikut.
Lepas roda, lalu ambil martil. Ketok beberapa bagian teromol sambil menariknya hingga terlepas (gbr.1). Lalu diteruskan dengan membersihkan bagian dalam teromol, tiup dengan angin kompresor atau lap dengan kain kering hingga bersih (gbr.2). Kemudian bersihkan kampas rem menggunakan lap bersih atau kuas/sikat halus. Jika ada tiupkan juga angin bertekanan di bagian dalam rumah rem (gbr.3). Pasang kembali teromol dan roda, maka mobil sudah bisa digunakan kembali.
Penulis/Foto: Ben/Reza
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback