Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata,
- "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
- "Ya, tapi.. aku tak membawa uang", jawab Ana dengan malu-malu.
- "Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan duduk,aku akan memasakkan bakmi untukmu".
- "Ada apa nona?", tanya si pemilik kedai.
- "Tidak apa-apa. Aku hanya terharu", jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.
- "Bahkan, seorang yang baru kukenalpun memberi aku semangkuk bakmi. Tapi.. ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, segera mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah. Dan kau.. seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri", katanya kepada sang pemilik kedai.
- Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata, "Nona, mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"
- Ana, terhenyak mendengar hal tsb.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah, "Ana, kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis dihadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain disekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita,kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.
RENUNGAN:
Bagaimana pun kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita. Seringkali kita menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja. Tetapi kasih dan kepedulian orang tua adalah hadiah paling berharga yang diberikan kepada kita sejak kita lahir. Pikirkanlah hal itu?
Apakah kita mau menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua kita?
Jika Anda mendapat berkat dari tulisan diatas, maka bagikan juga kepada handai tolan Anda.. Sharing is Caring....
Harry Prasetya, ST
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback