- Adalah seorang petani tua yang bajunya compang camping, wajahnya yang lusuh dengan gaya bahasa Indonesianya kadang bercampur bahasa Sunda.
- Beliau berbicara sangat lancar dan sangat percaya diri di depan beberapa kamera dan puluhan bahkan ratusan orang yang berkumpul.
- Beberapa detik yang lalu, beliau adalah orang kampung yang sangat jarang berbicara, bahkan belum pernah berbicara di depan orang banyak.
- Apalagi kamera televisi. Ada kamera dari RCTI, INDOSIAR, Metro TV dan beberapa kamera bahkan dari televisi luar negeri.
- Dengan sangat semangat Bapak itu berbicara disertai penghayatan yang mendalam.
- Tangannya menunjuk-nunjuk dan sesekali beliau berteriak "Ya Alloh!!!" dengan bahasa emosi yang sangat menarik dan nyaris semua audiencenya terpesona dengan gaya penuturannya yang alami.
- Tidak ada satupun audience yang kecewa. Semua senang dengan apa yang disampaikan.
- Terima kasih.....itulah kata-kata yang muncul.....
- Mengapa seorang Bapak yang dari kampung yang tadinya pendiam menjadi fasih berbicara?
- Si Bapak yang tadinya minder bisa langsung percaya diri, yang tadinya terbata-bata kalau bicara langsung nerocos ddengan lancarnya?
- Resepnya adalah: "Tahu & menguasai apa yang dia bicarakan"
- Mengapa?
- Karena si Bapak ini sedang menjadi nara sumber (saksi hidup), dari peristiwa badai Tsunami di pantai Pangandaran beberapa tahun yang lalu.
- Dia tahu persis apa yang sedang dibicarakannya bahkan dengan tingkat keyakinannya yang sangat tinggi karena hanya dia yang paling tahu bagaimana dahsyatnya ombak besar yang menerjang rumah-rumah nelayan di pinggir pantai Pangandaran saat itu.
By: Hari Subagya,
Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
12 years ago
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback