Luka Bakar: Tidak Bisa Pakai Odol..!

Luka bakar yang terjadi di rumah umumnya tidak luas, dan sering-sering berderajat ringan. Tidak selalu memerlukan perawatan khusus rumah sakit. Jika dapat melakukan perawatan sendiri secara sucihama, dengan obat pembersih luka antisepsis, luka akan menyembuh sempurna juga.

Selain perawatan luka awal, diperlukan obat yang merangsang pertumbuhan lapisan luar epitel kulit. Dulu dipakai salep minyak ikan. Sekarang ada salep yang lebih baik. Luka yang sudah dirawat secara benar jangan sampai tercemar kotoran baik dari debu, air mandi, atau sentuhan tangan. Jika lepuhan kulit sudah pecah, berarti mulai terbuka kemungkinan kulit tercemar oleh segala sesuatu yang berasal dari dunia luar.

Sebaiknya tidak membubuhkan apa pun lainnya pada luka bakar selain zat pembersih, antibiotika, dan obat perangsang pertumbuhan kulit. Tidak juga membubuhi odol, mentega, atau kebiasaan tradisional lain, sebab dapat menyulitkan penyembuhan luka bakarnya.

Jika luka bakar kurang baik perawatannya, sehingga terjadi infeksi pada luka bakarnya, perlu tambahan perawatan infeksi. Mungkin diperlukan antibiotika tambahan, dan setelah menyembuh biasanya menyisakan kecacatan kulit.

Luka bakar yang dalam, yang mengenai lapisan kulit dermis, biasanya akan menyembuh dengan meninggalkan bekas parut pada kulit yang terluka. Kejadian demikian umumnya tidak terelakkan. Untuk mengoreksinya perlu dilakukan bedah plastik kapan-kapan setelah luka menyembuh.

Rekayasabiologis Kulit
Untuk luka bakar yang luas dan membutuhkan cangkok kulit, kini sudah ada rekayasabiologis yang memproduksi kulit sintetis (Woundbiotech: Bioengineering skin).

Ini bagian dari teknologi yang memungkinkan pengembangan upaya produksi jaringan tubuh manusia sintetis. Dengan kemajuan ini tidak perlu lagi sampai mengorbankan harus menguliti kulit tubuh bagian lain guna menutupi kerusakan yang diakibatkan oleh luka bakar yang luas.@

http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=102200&kat_id=13