(cerita misteri)
satuwanita.com Setelah perusahaan tempatnya bekerja gulung tikar, sebut saja Nano (35), kelimpungan mencari pekerjaan untuk menghidupi anak istrinya. Untunglah pria ini tipe orang yang memiliki tekat baja. Sehingga Nano mau melakukan apa saja asalkan mendapat uang yang halal.
Setelah mencoba berbagai macam pekerjaan, pada akhirnya Nano memilih untuk menggeluti profesi sebagai supir taksi. Meski hanya sebagai supir, ia mengaku tetap melakukan pekerjaannya ini dengan sungguh-sungguh dan senang hati. Tak peduli siang-malam, panas atau hujan, ia tetap menelusuri jalan-jalan di ibu kota ini untuk mendapatkan penumpang guna membayar uang setoran taksinya.
Satu keberuntungan yang dialami Nano adalah, ia mendapatkan taksi itu dengan mudah. Jika di perusahaan lain, ia harus menunggu hingga satu tahun lebih untuk mendapatkan batangan (mobil pegangan-red).
Namun nasib bapak dua anak ini memang benar-benar mujur. Ketika pertama kali melamar, ia langsung mendapatkan mobil sendiri. Sehingga dia tidak perlu bersusah payah menjadi supir tembakan (supir serep-red).
Rupanya tanpa sepengetahuan Nano, pemilik perusahaan taksi itu sengaja memberikan mobil ini kepada Nano karena supir-supir yang lain tidak ada yang mau membawa mobil yang konon keramat itu. Alasannya mobil taksi itu, memiliki riwayat yang sangat menyeramkan.
Pada minggu-minggu pertama Nano membawa mobil tersebut sebenarnya sudah terjadi hal-hal yang aneh. Menurut penuturannya, pernah suatu malam ia sedang mangkal pada sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Selatan karena ketika itu malam Minggu, sambil tiduran ia menunggu penumpang yang bubaran setelah nonton midnight di bioskop dalam mall tersebut.
Belum juga matanya terpejam ia sudah dibangunkan oleh sepasang muda-mudi, tanpa banyak tanya langsung dipersilahkan mereka masuk dan Nano memacu mobilnya. Seingatnya belum juga berjarak seratus meter, Nano baru sadar ia belum menanyakan kemana pasangan ini minta diantar.
Saat ia menengok ke arah belakang, betapa terkejutnya karena penumpang yang baru saja naik itu sudah lenyap. Sadar ada yang aneh, Nano langsung memutar mobilnya dan kembali ke tempat dia mangkal.
Setibanya di tempat mangkal, kontan teman-teman seprofesinya menertawakan kelakuan Nano. "Hei….elu mimpi ya? Nggak ada penumpang, nggak ada apa-apa main nyelonong pergi aja. Eh…udah gitu pakai acara balik lagi," ujar salah seorang temannya mengejek. Setelah kejadian yang dialaminya itu diceritakan, satu persatu taksi-taksi yang mangkal di tempat tersebut langsung pergi meninggalkan pangkalan.
Rupanya kejadian misterius itu tidak hanya sekali dialami oleh Nano. Pasalnya lima hari kemudian ia mengalami kejadian yang hampir serupa. Ketika ia sedang berputar-putar di daerah Sudirman, tiba-tiba ada seorang wanita menghentikan taksinya.
Tanpa pikir panjang, ia langsung menepikan mobilnya dan mengangkut wanita tersebut. Saat itu hari belum terlalu malam, karena Nano masih ingat ketika itu jarum jam menunjukkan pukul 10.00 malam. Gadis muda itu meminta kepada Nano untuk diantar ke daerah Cililitan melalui lewat tol semanggi untuk menghindari macet.
Tanpa rasa curiga sedikipun, Nano meluncurkan mobilnya. Ketika sudah memasuki tol menuju ke arah Cawang, Nano baru sadar setiap kali melirik ke arah belakang lewat kaca spion, gadis muda itu tidak tampak. Namun ketika Nano menoleh ke belakang, gadis muda itu tetap dalam posisinya yang duduk dengan tenang tanpa berbicara sedikitpun.
Berulang-ulang kali Nano mengintip melalui kaca, ia benar-benar tidak melihat siapapun. Ketika Nano melintasi daerah Cawang atas,betapa terkejutnya karena tiba-tiba wanita itu menghilang tanpa bekas. Dengan perasaan yang tidak menentu, Nano akhirnya memacu taksinya tanpa tujuan jelas dengan kecepatan tinggi.
Nano tetap tidak menyadari bahwa taksinya adalah mobil keramat. Selang beberapa Minggu, kejadian aneh kembali lagi menimpa dirinya. Saat itu ia berkeliling kota Jakarta, sambil mencari-cari penumpang yang bersedia untuk naik taksinya.
Namun sepertinya hari itu menjadi hari sial Nano karena sudah satu jam berjalan, belum juga menemukan penumpang. Akhirnya dia memutuskan untuk mangkal di tempat biasanya. Di tengah perjalanan itu, tiba-tiba dia mencium bau wangi yang sangat menyesakkan hidung.
Bahkan ketika kaca jendela di buka, bau itu masih tetap melekat. Ketika merasa ada yang tidak wajar, apalagi ditambah kalau bagian tengkuknya terasa tebal, Nano langsung membaca ayat-ayat suci yang diharapkan bisa mengusir kejadian anah itu. Rupanya tak berapa lama, bau itu menghilang dengan sendirinya.
Sesampai di tempat mangkal, baru kejadian-kejadian aneh itu di diceritakan kembali pada teman-temannya. Saat itulah Nano baru memperoleh jawaban tentang keganjilan-keganjilan yang sering dialami dalam Taksinya.
Konon, menurut beberapa keterangan yang didapat oleh Nano, sebelumnya taksi tersebut pernah mengalami kecelakaan yang hebat. Sehingga menewaskan penunpang dan supirnya. Dan penumpangnya yang tewas ketika itu adalah sepasangan muda-mudi.
Setelah memahami asal-muasal mobil yang dibawanya, Nano mulai was-was jika mengambil sewa saat malam hari. Rupanya godaan misterius yang sering dialami oleh Nano belum juga berakhir. Namun kali ini yang ketiban sial adalah dua orang laki-laki yang naik di mobilnya.
Malam itu, mereka meminta kepada Nano untuk diantar ke daerah Bekasi. Ketika sudah setengah perjalanan, dua penumpang sempat terlihat oleh Nano sedang tertidur pulas. Namun entah kenapa, tiba-tiba mereka berdua teriak meminta tolong.
Saat itu, Nano langsung memberhentikan taksinya dan berusaha untuk membangunkan penumpangnya. Menurut cerita dua penumpang itu pada Nano, saat mereka tertidur sepertinya ada orang yang mencekik kuat lehernya. Bahkan rasanya sampai sulit untuk bernapas.
Setelah mengalami berbagai macam kejadian yang menyeramkan dalam taksinya,membuat Nano berusaha mencari 'orang pintar' untuk membersihkan mobilnya dari segala kejadian yang sangat misterius.
Setelah bersusah payah akhirnya Nano berjumpa dengan Haji 'S'. Lewat perantaranya, akhirnya taksi yang biasa di bawa Nano diberikan 'syarat' agar tidak diganggu lagi oleh mahluk halus.
"Pokoknya sekarang, saya sudah merasa tenang jika harus menarik malam hari. Tidak seperti dulu yang selalu merasa takut. Tapi kalau malam-malam tertentu,kadang-kadang masih sering tercium bau wewangian. Tapi karena saya sudah membawa dua tahun lebih, sekarang hal itu sudah saya anggap biasa," ujarnya menutup cerita.
______________________________________________________________
indo community
Fatin Shidqia Lubis - Aku Memilih Setia
11 years ago
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback