(thoughtful story)
- Konon ada seekor lipan yang sangat pandai menari dengan seratus kakinya.
- Semua makhluk di hutan berkumpul untuk melihat setiap kali lipan itu menari, dan mereka semua sangat terkesan oleh tariannya yang indah.
- Tapi ada satu makhluk yang tidak senang melihat lipan menari, dan itu adalah kura-kura.
- "Bagaimana aku bisa membuat lipan itu berhenti menari?" pikir kura-kura itu.
- Dia tidak mungkin mengatakan begitu saja bahwa dia tidak menyukai tarian itu.
- Dia pun tidak dapat mengatakan bahwa dia sendiri dapat menari dengan lebih baik, yang jelas tidak benar. Akhirnya dia menemukan sebuah rencana jahat.
Dia duduk dan menulis surat kepada lipan.
- "Wahai lipan yang tiada tara, aku adalah seorang pengagum tarianmu yang sangat indah.
- Aku harus mengetahui bagaimana kamu melakukannya ketika kamu menari.
- Apakah kamu mengangkat kaki kirimu nomor 28 dan kemudian kaki kananmu nomor 39?
- Atau apakah kamu mulai mengangkat kaki kananmu nomor 17 sebelum kamu angkat kaki kirimu nomor 44?
- Aku menanti jawabanmu dengan penuh harap.
Hormat saya,
Kura-kura."
- Ketika lipan itu membaca suratnya, segera saja dia mulai memikirkan tentang apa yang sebenarnya dia lakukan ketika sedang menari.
- Kaki mana yang diangkatnya lebih dulu? Dan sesudah itu kaki mana lagi?
- Akhirnya, lipan itu tidak pernah bisa menari dengan baik lagi!
Jostein Gaarder, "Sophie's World"
______________________________________________________________
If you fill your heart with regrets of yesterday and the worries of tomorrow,
you have no today to be thankful for.
Indo community
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback