(thoughtful story)
Seorang ibu dengan usia kehamilan sekitar 6-7 bulan dikatakan oleh dokter ahli kandungan, bahwa bayi yang dikandungnya cacat yaitu anencephali alias tidak terbentuknya tulang tengkorak kepala. Bayi yang demikian berat cacatnya tidak mungkin dapat hidup. Ini diketahui dari beberapa kali pemeriksaan USG selama beberapa bulan berturut-turut.
Tidak ada gunanya memelihara kehamilan yang seperti ini, sekalipun saat ini jantung bayi masih berdenyut, tetapi pastilah bayi tidak dapat bertahan jika sudah lahir. Oleh karena itu dokter menyarankan untuk menghentikan proses kehamilan.
Apakah seorang bayi yang cacat tidak mempunyai hak lahir ? Apakah manusia berhak mengakhiri kehidupan di mana kehidupan itu bukan manusia yang memberikannya ? Sekalipun kondisi tidak memungkinkan untuk hidup di luar kandungan, apakah kita punya hak untuk menghentikan proses kehidupan si bayi ?
Setelah melalui pergumulan, si ibu dan ayah setuju untuk menghentikan proses kehamilan ini dengan melahirkan bayinya secara prematur. Maka si ibu diberikan obat untuk merangsang proses pembukaan jalan lahir. Biasanya obat ini diberikan untuk menolong ibu yang sudah tiba saat persalinannya tetapi belum ada tanda-tanda persalinan. Obat dimasukkan melalui infus.
Biasanya setengah dosis saja sudah cukup merangsang lahirnya si bayi. Apa yang terjadi ? Satu dosis penuh dan belum ada tanda-tanda persalinan. Detak jantung bayi masih baik. Ibu itu diistirahatkan. Dua hari kemudian satu dosis lagi diberikan.
Hasilnya tetap nihil. Kemudian dokter mencoba membuka jalan lahir dengan alat, tetap tidak berhasil. Akhirnya ibu itu tidak tahan. Ia meminta dokter menghentikan semua tindakan. Ia akan memelihara kehamilannya. Bagaimanapun wajah anaknya, tetap anaknya dan ia ingin melihatnya. Sekalipun setelah lahir, bayinya tidak akan bertahan hidup.
Beberapa bulan kemudian, ketika kehamilan sudah cukup bulan, bayi pun lahir.
Dan bayi itu lahir normal, dengan kepala yang utuh dan tidak ada satu cacat fisik pun.
Sungguh, sekalipun manusia mau, tetapi rencana dan kuasa Allah jauh melebihi manusia. Sekalipun manusia sudah berpengalaman (seperti dokter ahli itu),manusia punya keterbatasan kemampuan. Dan sekalipun manusia sudah tidak ada harapan (akan hidupnya si bayi), jika Tuhan mau, tidak ada yang mustahil.
_____________________________________________________________
It is a good thing to be rich,
It is a good thing to be strong,
but it is a better thing to be beloved of many friends....
Indo communty
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback