Pages

Tuesday, May 26, 2009

Kumpulan humor 69

Break time .. senyum dulu donk .. .:)

Sikat Gigi

  • BERGEGAS seorang ibu pergi ke kamar mandi karena mendengar balitanya menangis.
  • Ternyata si anak menangis karena sikat giginya kecebur ke lubang WC.
  • Cepat-cepat si ibu mengambilnya, lantas membuangnya ke tempat sampah didapur disaksikan balita yang mengikutinya.
  • Setelah sikat gigi dibuang, si anak berlari lagi ke kamar mandi,
  • Tak lama kemudian ia muncul lagi sambil membawa sikat gigi ibunya,
  • "Mama. Kalau begitu, sikat gigi Mama pun harus dibuang.
  • Tiga hari lalu sikat ini jatuh kelubang WC," kata si anak.

Perlu Dicat
SEORANG pasien selama hampir dua puluh lima menit dibiarkan tergeletak diranjang tanpa di sentuh sedikit pun oleh psikiater.

  • Akhirnya pskiater itu datang ke ranjang pemeriksaannya dan bertanya,
  • "Apakah ada sesuatu yang mau Anda sampaikan?"
  • "Ya, ada Dok. Saya rasa langit-langit kamar ini sudah perlu dicat."

Kondisi

  • "DOKTER! tolonglah saya, saya kehilangan memori.
  • Saya dahulu adalah pengusaha sukses.
  • Tetapi, sejak memori saya hilang, saya kehilangan segalanya.
  • Saya ditinggal keluarga saya karena lupa nama anak istri saya.
  • Saya lupa nama relasi bisnis saya.
  • Saya tidak ingat lagi bahwa saya sudah lima hari tidak pulang ke rumah.
  • Saya tidak ingat lagi berapa uang yang saya miliki, pokoknya semuanya semakin memburuk.
  • Dokter tolonglah saya Dokter," kata seorang lelaki kepada psikiater.
  • "Baik saya akan coba tolong, sudah berapa lama Anda mengalami kondisi seperti ini?" tanya dokter.
  • "Kondisi? Apa itu kondisi?" kata si lelaki.

Anak Jujur
PADA sore hari si Udin kepergok Pak Wawan pemilik kebun rambutan di sebelah timur desa,

  • lalu Pak Wawan bilang, "Dasar kamu mungkin selama ini setiap kali saya panen saya kehilangan banyak rambutan, jadi pelakunya kamu?"
  • Dengan ketakutan si Udin menjawab, "Maaf Pak, saya selama ini cuma ngambil rambutan yang jatuh, tetapi di atas Bapak saya yang ngarungin".

Calon Pembantu
SEORANG Wanita sedang mewawancarai calon pembantu rumah tangganya yang baru, Calon pembantu itu diminta menceritakan pengalaman kerjanya selama ini dan menunjukan referensi yang dimilikinya,

  • "Sayang sekali, Bu. surat keterangan bekerja dari keluarga presiden sudah hilang.
  • Tetapi, saya masih menyimpan beberapa buah sendok sebagai bukti saya pernah bekerja di sana," ungkap calon pembantu itu.

Rabun
KARYO yang sudah agak rabun penglihatannya jalan-jalan ke kebun binatang. Sampailah ia di depan kandang beo. Berhubung belum pernah melihat beo, diapun mendekatkan kepalanya ke kandang.

  • "Ngapain kamu dekat-dekat?" kata si beo yang rupanya sudah mahir berbicara.
  • "Oh maaf, saya kira bapak ini seekor burung!" jawab Karyo sambil buru-buru meninggalkan kandang burung.

Ikan Paus
DUA orang nelayan dan temannya sedang memperhatikan seekor ikan paus yang mati terdampar.

  • "Kasihan nasib ikan paus itu, dia mati terdampar di pantai ini," ujar salah seorang nelayan.
  • "Yang lebih kasihan adalah si penggali kuburnya," sambung nelayan satunya lagi.

"Staring"
Paijem selalu pergi meninggalkan TV tiap kali ada film barat. Majikannya heran melihat tingkahnya itu.

  • "Kenapa kamu selalu pergi tiap ada film barat?" tanya majikannya
  • "Bosan Bu. Habis tiap film pemainnya selalu si "Staring".

Pendirian
DUA orang kenalan bertemu setelah beberapa tahun tidak jumpa.

  • "Berapa umurmu sekarang?"
  • "Empat puluh tahun."
  • "Lho, ketika kita bertemu dua tahun yang lalu Anda bilang empat puluh tahun?"
  • "Ya itulah buktinya saya seorang yang punya pendirian!"

Dua Jam
Di ruang praktik dokter, seorang pria bertanya pada dokternya.

  • "Dokter. Bagaimana tanda-tanda ketuaan itu?"
  • "Tandanya jika Anda butuh waktu dua jam untuk memakai pakaian, dan dua jam
    untuk mengingat mengapa Anda memakai pakaian!"

Bang Sat
SEORANG anak menghampiri ibunya sambil menangis.

  • Ibu : "Kenapa kamu nangis Nak?"
  • Anak: "Abis dipukul abang (kakak) Bu.."
  • Ibu : "Memangnya kamu berbuat salah apa?"
  • Anak: "Aku hanya panggil namanya, dia langsung marah katanya cara aku memanggilnya tidak sopan."
  • Ibu : "Coba kamu panggil abangmu."
  • Anak: "Bang Sat!" (Nama abangnya Satino).

Tipe Senyum

  • SENYUM pada orang tua tanda sayang...
  • Senyum pada anak-anak tanda kasih
  • Senyum pada kekasih tanda cinta
  • Senyum pada komputer itu mah tanda gila...

Mainan

  • "BANG harga mainan itu berapa?" tanya Badri.
  • "Harganya Rp 10.000,00 Dik. Memang kamu punya uangnya?"
  • "Punya Bang," jawab Badri.
  • "Kalau begitu jadi beli apa tidak?"
  • "Jadi dong Bang. Nih uangnya."
  • "Lo uangnya kok uang mainan."
  • "La saya juga beli mainan masak harus bayar pake uang asli."
  • Abang penjual mainan pun bengong.

Anak Pengemis
SEORANG mahasiswa baru terlihat lagi asyik ngobrol dengan seorang pengemis di sebuah halte bus di kampus sebuah universitas.

  • Mahasiswa : "Udah lama ngemis di sini Pak?"
  • Pengemis : "Kurang lebih sudah 8 tahun Dik!"
  • Mahasiswa :"Lama juga ya Pak. Sehari biasanya dapet uang berapa Pak?"
  • Pengemis : "Paling sedikit gocap (50.000,00) Dik"
  • Mahasiswa : "Banyak juga ya Pak!?"
  • Pengemis : "Lumayanlah untuk keluarga."
  • Mahasiswa : "Ngomong-ngomong keluarga bapak ada di mana?"
  • Pengemis : "Anak saya semuanya ada 3, yang ke-1 di UGM Yogya, yang ke-2 di ITB Bandung, dan yang ke-3 di IPB bogor."
  • Mahasiswa : "Hebat banget nih Bapak..eh.. Anak bapak itu semuanya kuliah ?"
  • Pengemis : "Nggak semuanya ngemis seperti saya."

Sendok Makan

  • ANTO : "Bu, Ani makan pakai sendok."
  • Ibu : "Tidak apa-apa."
  • Anto : "Tapi Ani makannya pake sendok semen, Bu."

Perampok Bank

  • "John, besok kita merampok bank yang ada di ujung jalan itu," ujar Jessy James pada Jhony, rekan sejawatnya.
  • "Jangan bank itu boss ... soalnya uang hasil rampokan kita pekan lalu, saya simpan di sana,",ujar Jhony.

Berhenti Merokok

  • "DOK, saya kena radang paru-paru, tapi ingin berhenti merokok sulitnya bukan main," keluh seorang pasien.
  • "Anda suka rokok kretek atau filter?"
  • "Kretek Dok," jawab sang pasien.
  • "Kalau begitu ada cara jitu, tiap mau merokok, nyalakan kedua ujungnya," nasihat sang dokter kalem.

Oleh-oleh dari LN
DI sebuah kompleks perumahan elite, anak-anak selalu memamerkan oleh-oleh yang dibawa orang tuanya dari luar negeri.

  • "Setiap pulang dari bisnis ke luar negeri papaku selalu membawa oleh-oleh sepatu model terbaru," kata Anak I yang ayahnya pengusaha sepatu sukses.
  • "Papaku juga hebat, ia selalu membawa oleh-oleh pakaian model terbaru setiap pulang dari luar negeri," kata Anak II yang ayahnya pengusaha garmen.
  • "Kalau itu sih, papaku jelas paling hebat. Setiap pulang dari perjalanan dinas ke luar negeri papaku selalu membawa oleh-oleh pinjaman luar negeri terbaru dengan jumlah yang sangat besar," kata Anak III tak mau kalah.
  • "Emangnya, Papamu pengusaha apa?" tanya anak-anak yang lain.
  • "Papaku bukan pengusaha, tapi pejabat keuangan pemerintah," jawab anak III.

Ning Nong
SARMIN baru sekali ini ke Jakarta. Maklum dia baru saja menjual hasil panennya, jadi sekali-sekali ingin menikmati pelesiran di ibu kota. Untuk oleh-oleh para sanak saudara di kampung dia berniat membeli beberapa barang. Suatu hari dia pergi ke Mangga Dua, karena katanya apa-apa murah disana. Setelah berkeliling, mampirlah dia ke sebuah kios pakaian. Pemilik kios itu adalah seorang Cina totok.

  • "Berapa baju yang ini?"
  • "Ha-yya, GO CENG saja lah!"
    Berkerut jidat Sarmin, karena tak tahu berapa GO CENG itu.
  • Si empunya kios karena melihat Sarmin terdiam lantas berkata: "Boleh tawal lah dikit."
  • Karena sudah terlanjur bertanya, untuk menjaga gengsi, dengan mantapnya Sarmin menawar: "NING NONG boleh nggak?"
  • "Haa?" terbelalak si engko. "Belapa itu Ning nong?"
  • "Lha GO CENG itu berapa hayo?" Sarmin balik bertanya.
  • "Go ceng itu lima libu woo!" jawab si engko.
  • Setelah berpikir sebentar Sarmin pun bilang: "Ooo, kalau begitu, Ning Nong itu yaa..... kira-kira tiga ribu lima ratus lah!"

Konferensi
Di suatu kafe, duduk delegasi dari AS, Rusia, dan Indonesia. Saat itu masih terjadi "perang dingin" antara AS dan Rusia.

  • Si Amerika mencela Rusia. "Di negeri Rusia memang semua orang dapat makan, tapi orang-orang dilarang bicara."
  • Si Rusia tersinggung dan berkata, "Di Amerika semua orang memang bebas bicara, tapi banyak orang lapar tak makan."
  • Delegasi Indonesia menarik napas dalam-dalam, "Di negeri kalian rakyatnya lebih beruntung. Di negeri saya rakyat bukan cuma tak dapat bicara, tapi juga tidak dapat makan."

Perceraian
IWAN dan Susi mendatangi pengadilan untuk mengurus perceraian.

  • "Saya ingin pisah dari barang rongsokan ini," kata Susi emosional.
  • "Saya tidak bisa hidup dengan monster ini," balas Iwan.
  • "Berapa anak kalian?" kata hakim.
  • "Tiga," jawab Iwan.
  • "Tunggulah setahun lagi," kata sang hakim. "Tambahlah satu anak lagi,supaya kalian masing-masing mendapat dua anak."
  • "Tapi dengan potensi saya, bisa-bisa kami nanti malah mendapat anak kembar," kata Iwan.
  • Apa? kembar?" Susi mencibir.
  • "Kalau saya hanya mengandalkan dia, belum tentu kami bisa punya tiga anak seperti sekarang."=p

Awas Tembok!
KEBAKTIAN dukacita untuk mengenang seorang istri yang baru saja meninggal baru saja selesai. Lalu beberapa orang diminta menggotong peti jenazah itu menuju ke pekuburan. Tetapi, saat hendak keluar dari gereja, tanpa disengaja, peti itu menyenggol tembok dan jatuh terbanting dengan keras. Para tamu terkejut semuanya, karena mereka mendengar erangan dari dalam peti jenazah itu.

Ternyata sang wanita masih hidup dan bertahan hingga sepuluh tahun kemudian. Nah, sepuluh tahun kemudian sang istri meninggal lagi. Kebaktian dukacita berlangsung di tempat yang sama. Saat selesai kebaktian, ketika peti itu hendak digotong ke luar gereja dan menuju pemakaman, si suami berteriak-teriak, "AWAS TEMBOK! AWAS TEMBOK!"

Pangeran Diponegoro
BU Ida, guru SD kelas VI memberi tahu muridnya bahwa besok ulangan Sejarah. Dede salah seorang murid SD tersebut, sepulangnya dari sekolah terus menghapal pelajaran tersebut. Hasil ulangan telah di kumpulkan dan Ibu Ida menguji murid-muridnya.

  • "Dede, coba kamu sebutkan perang Diponegoro tahun berapa?"
  • "Tahun 1825 sampai 1830, Bu."
  • "Sekarang coba Udi, di mana Pangeran Diponegoro gugur?"
  • "Di halaman 30, Bu!" jawab Udi sambil menggosok matanya karena sedang ngantuk.

Berhenti...

  • SALAH seorang mahasiswa perguruan tinggi yang "kutu buku" datang ke perpustakaan.
  • Setelah melihat-lihat buku yang ia cari, tertarik dengan sebuah artikel tentang bahaya merokok bagi kesehatan.
  • Setelah itu ia berniat berhenti, berhenti...membaca!

Takut
BU Ani terkejut ketika melihat anaknya lari terbirit-birit.

  • "Kenapa mukamu merah begitu, Eko?"
  • "Saya baru saja lari kencang untuk menghentikan perkelahian, Bu."
  • "Kamu memang anak baik. Siapa yang berkelahi?"
  • "Saya dengan Bambang, Bu!"

Cita-cita
MURID-murid sebuah SD sedang sibuk menggambar cita-citanya masing-masing. Edi menggambar seorang pilot sesuai dengan cita-citanya. Wandi menggambar seorang dokter dengan steteskop melingkar di lehernya. Lulu menggambar seorang guru yang sedang mengajar. Didi kelihatannya bingung, Ia belum menggambar. Bu guru datang menghampirinya dan bertanya.

  • "Mengapa kamu belum menggambar, Di?"
  • "Saya bingung menggambarnya Bu guru sebab cita-cita saya ingin kawin."

Indo community

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback