(nice story)
Di Sullivan County Community College, Para mahasiswa mulai masuk kekelas untuk mengikuti program musim panas. "Hei, lihat itu," kata seorang gadis sambil menunjuk seorang pemuda jangkung dengan rambut ikal berwarna gelap. "Itu Eddy."
"Aneh, ya," sahut temannya. "Kupikir Eddie sudah pindah ke Nassau Community College di Long Island. Rupanya aku salah." Kedua wanita itu melambai pada si pemuda yang mereka kira Eddy. Sebenarnya pemuda itu bernama Robert Shafran, dan ini hari pertamanya di kampus itu
Tak lama kemudian, seseorang yang sedang berlari-lari ke kelasnya melihat Robert sekilas. "Hei, sobat," panggilnya pada Robert. "Senang ketemu lagi denganmu. Sampai nanti." Lalu la berlari pergi. Robert terkejut. la yakin belum pernah melihat pemuda itu, tapi orang itu menyapanya seperti teman akrab. Saar Robert sedang memikirkan ini,seorang gadis yang menarik memberi kecupan padanya yang jelas lebih dari sekadar sapaan halo.
Robert menjadi bingung. la belum pernah menerima sikap sedemikian hangat dari banyak orang. la jadi bertanya-fanya dan berharap ini bukan mimpi. Robert masuk ke kelasnya, duduk, dan mendengarkan. Baru saja ia mengeluarkan buku catatan dart tasnya, seseorang yang sama sekali tidak ia kenal menghampirinya dan menuntutnya untuk minta maaf. "Minta maaf untuk apa?" tanya Robert tak mengerti.
- "Aku sama sekali tidak kenal denganmu."
- "Apa maksudmu tidak kenal aku?" kata orang itu. "lucu sekali pernyataanmu!" la berdecak.
- Robert terperanjat dan berkata, "Hei, aku bukan orang yang kaukira." Orang itu memandangi Robert dengan heran, menggerutu pelan, lalu pergi.
Sepanjang hari itu Robert mengalami kejadian yang serupa saat ia berkeliling di dalam kampus. Sementara Itu, seorang siswa bernama Michael Dominits mendengar bahwa di kampus ada orang yang wajahnya sangat mirip dengan teman baiknya. Michael mencarl-cari, dan terperangah ketika akhirnya melihat Robert dari kejauhan.
Pemuda itu memang sangat mirip dengan Eddy Galland, teman karib michael. michael menghampiri Robert dan berseru,
- "Wah, kau seperti fotocopi teman baikku." Lalu ia mengeluarkan selembar photo dari dari dompetnya. "Nih, coba lihat," katanya sambil menunjuk sosok Eddy di foto itu. "Bagaimana?"
- Sekarang giliran Robert yang terheran-heran memandangi foto yang seakan menampilkan dirinya sendiri itu. la sama terperanjatnya dengan semua orang yang salah mengira siapa dirinya hari itu.
- "Kapan ulang tahunmu?" tanya Michael.
- 2 juli 1961," sahut Robert.
- "Astaga," kata Michael. "Sama dengan ulang tahun Eddy." Michael ragu-ragu hendak bertanya lebih lanjut tapi akhirnya ia menanyakan juga.
- "Aku tahu bahwa Eddy dulu diadopsi. Kau bagaimana?"
- "Sama," kata Robert yang semakin heran.
Beberapa hari kemudian, Michael menelepon Eddy di rumahnya di New Hyde Park, Long Island, dan memintanya bicara dengan Robert yang serupa dengannya. Di telepon, kedua pernuda itu bertukar informasi-informasi penting, dan tanpa ragu sepakat untuk bertemu langsung. "Akan kuantar kau ke sana," kata Michael yang tahu rurnah Eddy dan ingin tahu tentang hasil perternuan ini.
Keesokan harinya kedua pernuda itu bertemu dan tertegun melihat bahwa mereka memang serupa. Terpesona dan heran dengan kemiripan ini, mereka bercakap-cakap dan menemukan sejumlah persamaan lain yang mengherankan. Cara bicara mereka sama dan mereka punya tanda lahir yang sama. Keduanya suka rokok Marlboro dan bahkan mernegang rokok dengan cara yang sama. IQ
mereka sama-sama 148, mereka sama-sama suka makanan Itali, punya selera yang sama dalam musik dan olahraga,dan sama-sama suka pada wanita yang lebih tua.
- "Ajaib sekali, bukan?" kata Robert.
- "Ya, kau ini klon-ku," kata Eddy.
Robert dan Eddy tahu bahwa mereka adalah anak adopsi, tapi keduanya sama sekali tidak tahu bahwa mereka mempunyai saudara sekandung. Kedua pemuda itu menelepon orangtua masing-masing dan catatan di Long Island Jewish Hospital pun diperiksa. Sekarang apa yang mereka perkirakan sudah jelas. Eddy dan Robert adalah saudara kembar yang terpisah sejak lahir.
Cerita ini menjadi berita, dan foto kedua saudara itu ditampilkan dihalaman depan surat-surat kabar di mana-mana. Kisah itu menjadi bahan percakapan yang menarik, cepat diserap, tapi cepat pula dilupakan.
Semua orang melupakan, kecuali seorang pria muda bernama David Kellman,mahasiswa baru di Queen's College, New York. la menelepon rumah keluarga Galland dan tanpa basa-basi langsung berkata, "Kau tidak akan percaya mendengar ini," katanya pada Eddy, "namaku David Kellman, dan aku sudah melihat foto kalian di surat kabar itu. Lalu aku membandingkannya dengan wajahku sendiri. Aku saudara kembar ketiga." Eddy terganga. Selama sepuluh menit la duduk terpaku. "Sulit dipercaya," hanya itu yang bisa
dikatakannya.
Ketika David tiba di kediaman keluarga Galland di Long Island, Eddy membuka pintu dan menatap pemuda yang berdiri di luar, lalu menutup pintu, membukanya lagi dan melihat, lalu menutupnya lagi. Ketika akhirnya David masuk ke dalam, keduanya berseru serempak, "Woow!" sambil saling tatap dengan terperangah. "Aku sudah tahu bahwa aku anak adopsi, tapi aku tidak tahu aku punya saudara," kata David.
"Aku juga tidak tahu," kata Eddy. Mereka lalu bercakap-cakap, tertawa,dan menangis.
Catatan dari agen adopsi Louise Wise di Manhattan membuat sernuanya menjadi jelas. Robert, David, dan Eddy adalah kembar tiga yang dilahirkan dengan perbedaan waktu masing-masing dua puluh tujuh menit.
Keluarga ketiga pemuda itu bertemu untuk merayakan peristiwa ini. Para reporter datang untuk meliput cerita itu. "Setelah melihat wajah-wajah baru ini, apa komentar Anda tentang keluarga baru Anda?" tanya seorang pewawancara.
Eddy yang bicara. "Aku merasa seperti sudah mengenal mereka seumur hidupku," katanya. "Menurutku sernua ini indah sekali."
David, Eddy, dan Robert difoto dalam pose saling merangkul, ketiganya tertawa lebar. Ketiga saudara kembar Yang terpisah itu sekarang sudah bertemu kembali.
Mereka kelak mendirikan Triplets Romanian Steakhouse Yang terkenal itu di Manhattan, dan masih ada sampai sekarang.
Catatan
Hubungan darah bisa sangat erat, hingga menembus semua penghalang Yang merintangi jalan.
Indo community
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback