Pages

Tuesday, May 26, 2009

Dirikan Sebuah Benteng

(inspirational story) Dinasti Sung Utara 960 sampai 1127

  • Haruskah anda menjadi patah semangat karena protes yang dilontarkan lawan-lawan anda?
  • Sebaliknya, anda harus lebih bersemangat karenanya.
  • Mengapa demikian? Ini akan menjelaskannya.

Jenderal Chiang Jai menyarankan kepada komandannya, Wong Sue, bahwa mereka harus membangun sebuah benteng di sebuah daerah perbatasan tertentu yang secara strategis, dianggap penting, yang, meskipun banyak kolega dan bawahan yang merasa keberatan, diijinkan.

Maka jendral itu pun memulai pembangunannya. Namun sebelum menyelesaikan benteng tersebut, suku barbar dari utara menyerang. Mereka mengalahkan para pengawal sang jenderal, membantai sebagian besar pekerja,memporak porandakan bahan-bahan bangunan dan membakar habis benteng yang baru setengah jadi itu.

Sang jenderal, yang terluka, kembali dan melaporkan kemalangan ini kepada atasannya, dan juga menawarkan pengunduran dirinya. Beberapa ajudan kornandan itu, telah menentang proyek ini sejak semula, memberi nasehat kepada atasan mereka untuk menghadapkan jenderal tersebut ke pengadilan militer karena kekalahan yang memalukan ini.

"Tentu saja tidak," sang komandan tertawa terpingkal-pingkal dan berkornentar, "mengapa saya harus menghancurkan karir salah seorang jenderal saya yang paling kompeten dan terpercaya hanya untuk membuat saingan saya puas? Terus terang saja, pada awalnya, saya tidak yakin mengenai pentingnya benteng pertahanan ini dan dengan ragu-ragu menyetujui proyek ini.

Sekarang, dari kekalahan ini, saya menyadari bahwa musuh kita terganggu akan keberadaannya. Saya benar-benar yakin akan pentingnya benteng ini dan ia akan memperoleh dukungan sepenuhnya dari saya untuk membangunnya ulang."

Dengan murah hati ia menasehati jenderal yang patah semangat itu dan dengan segera mengirimnya kembali bersama lebih banyak pasukan, pekerja, dan bahan-bahan bangunan. Ajudan sang kornandan, Di Chin, berkata, "Serangan itu hanyalah sebuah peringatan.

Lain kali! suku barbar dari utara itu akan melancarkan invasi berkekuatan penuh untuk menghancurkan benteng itu. Saya khawatir kalau jenderal yang keras kepala dan tolol itu akan kehilangan nyawa karenanya. "

Itu mungkin terjadi," sang kornandan berucap. "Namun, itu adalah keputusan musuh kita. Perhatian utama saya adalah haruskah kita membangun benteng pertahanan ini atau tidak dan siapakah yang akan memperoleh manfaatnya?

Belajar dari penyerangan itu, saya percaya kalau suku barbar merasa tidak menyukainya, atau bahkan merasa takut, akan keberadaan benteng ini, yang berarti bahwa kita berada pada arah yang benar.

Kita harus melanjutkan dan menyelesaikannya dua kali lebih cepat. Apabila mereka menyerang kita lagi, kamu akan harus memperkuat pertahanan kita. Apabila kamu tidak dapat memukul mundur mereka, saya sendiri yang akan membawa para pengawal gamisun dan setiap orang yang mampu berperang untuk menolongmu.

Kita tidak boleh bergerak satu inci pun dalam masalah penting yang sangat mendasar ini." Benteng itu akhirnya selesai dibangun tanpa adanya sedikit pun gangguan dari para tetangga utara yang tidak ramah tersebut.

(taken form Wisdom's Way By Walton C. Lee)
________________________________________________
Search for love, for it is the most important ingredient of life.
Without it, your life will echo emptiness.
With it, your life will vibrate with warmth and meaning.
Even during any hardship, love will shine through.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback