Pages

Thursday, May 21, 2009

Datang Melalui Jendela Waktu

(thoughtful) Penulis: Gede Prama

Dalam ilmu pengetahuan, sejak dulu sampai dengan sekarang, ruang dan waktu adalah dua misteri besar. Kendati sejumlah film fiksi mencoba menelaah dan menelusurinya, tetap keduanya masih tersisa sebagai misteri besar. Demikian juga dengan penelitian, meskipun pernah ditemukan bahwa di tempat di mana daya tarik gravitasi bumi bisa dikurangi sang waktu bisa sedikit direm perjalanannya. Namun tetap ia menjadi misteri.

Dunia film dan dunia ilmu pengetahuan boleh menyebutnya sebagai misteri,namun bagi saya waktu adalah sebuah jendela besar dari mana banyak sekali hal datang. Kejahatan, kebaikan, kebesaran, kekerdilan, kesuksesan,kegagalan, dan bahkan Tuhan juga datang melalui jendela yang sama. Sayang,ada banyak sekali manusia yang membiarkan saja jendela waktu tidak berfungsi.

Pengangguran yang membuang-buang waktunya secara percuma, pekerja yang mengeluh bahwa dirinya kelebihan waktu, pemimpin dengan seluruh kesempatannya yang membiarkan saja kesempatan berbuat baik lewat begitu saja, pengusaha lengkap dengan uangnya yang membiarkan saja sang waktu lewat tanpa tanda-tanda kebaikan yang berarti, hanyalah sebagian contoh,bagaimana jendela waktu dibiarkan saja kosong tanpa dilewati tindakan berarti.

  • Cobalah menoleh ke kanan, ke kiri, ke depan dan ke belakang, kesempatan untuk memanfaatkan jendela waktu tersedia secara melimpah.

Sampah yang dibuang sembarangan, bawahan-bawahan kita yang lama tidak kita ajak bicara,satpam dekat rumah yang haus akan sapaan orang, petugas cleaning service dikantor yang amat miskin terimakasih orang lain, anak-anak yang jarang bertemu kita di rumah, isteri/suami yang dilewati saja oleh kesibukan-kesibukan, buku di kantor yang lama tidak terbaca, teman yang lama belum ditelepon, adalah sebagian peluang-peluang tindakan berarti yang bisa lewat melalui jendela waktu.

Hanya saja, baik karena faktor khilaf,tidak tahu, atau faktor lain, semua peluang ini lewat begitu saja. Sebagai hasilnya, jadilah jendela waktu menjadi jendela kosong, atau menjadi jendela yang dilewati hanya oleh ?mahluk-mahluk? berbau tidak sedap.

Kebencian, dendam, kemarahan yang tidak terkelola dan liar, hanyalah sebagian dari mahluk-mahluk yang berbau tidak sedap tadi. Namun, dengan pongahnya mondar-mandir melewati jendela tadi tanpa pengelolaan dan pengawasan kita. Sebagai hasilnya, mirip dengan orang yang sering kali masuk ruangan berbau tidak sedap, maka badan dan jiwa ini juga dibuat berbau tidak sedap.


Be more concerned with your character than your reputation,
because your character is what you really are,
while your reputation is merely what others think you are
***********************************************

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback