Pages

Wednesday, May 20, 2009

BUNGA MAWAR MERAH-MUDA PAPA

(touching story) philip Killingsworth

Rambutnya diikat gaya buntut kuda, pakaian favoritnya terikat simpul hias. Hari ini Hari Bapak disekolah, dan sudah tak sabar ia ingin pergi. Tapi ibunya nyoba nerangkan, mungkin sebaiknya ia tinggal dirumah. S'bab anak-anak bisa tak mengerti, kalau ia kesekolah sendiri.

Namun tak gentar, tak takut ia sudah tahu ia apa yang mau dikatakan. Cerita apa pada rekan2 sekelas,mengapa ia tak hadir hari ini. Tapi tetap ibunya kuatir, baginya menghadap hari ini sendiri. Itu pula sebabnya ia coba sekali lagi, berusaha menahan putrinya dirumah.

Tapi gadis kecil itu tetap kesekolah, terdorong cerita pada semuanya. Hal ihwal bapak yang tak pernah ia lihat, seorang bapak yang tak pernah tilpon. Banyak bapak-bapak ditembok dibelakang, pertemuan bagi tiap pribadi. Semua anak-anak menggeliat tak sabar lagi, gelisah goyang terus ditempat duduk.

Satu per satu gurunya memanggil, seorang murid dari kelas. Untuk mengenalkan bapaknya, selagi detik2 perlhan berlalu. Akhirnya guru memanggil namanya, tiap anak berbalik melongok. Masing-masing ikut giat mencari, seorang pria yang tak hadir.

  • "Yang mana sih, papanya dia?", ia dengar teriak seorang anak laki kecil.
  • "Ahh, mungkin dia memang tak punya," berani2nya murid lain lagi berseru.

Dan dari suatu sumber dekat dibelakang. ia dengar seorang bapak nyeletuk, "Tuh tampaknya ada seorang bapak kecapean, klewat repot buang waktu harinya."

Kata-kata itu tak menyakitinya, ketika ia tersenyum memandangi ibunya. Dan melihat kembali kepada gurunya, yang nyuruh ia terus lanjutkan. Dan dengan kedua tangan dibelakang, perlahan ia mulai bicara. Dan dari mulut seorang anak kecil, keluar kata2 luar biasa uniknya.

  • "Papaku tak bisa datang kesini, sebab ia tinggal jauh sekali. Tapi aku tahu ia ingin sekali kalau bisa disini, sebab ini kan hari yang istimewa. Dan meskipun kalian tak bisa menemuinya, aku ingin kalian tahu. Segala sesuatu mengenai Papaku, dan betapa ia amat mencintaiku.

  • Ia gemar mendongengi cerita-cerita, Ia ajar aku naik sepedaku. Ia membuatku surprais dengan mawar merah--muda, dan mengajarku menerbangkan layangan. Kami biasa saling berbagi camilan, dan menikmati es krim dalam kuenya. Dan biarpun kau tak bisa melihatnya, aku tidak berdiri sendiri disini.

  • Sebab Papa selalu ada bersamaku, biarpun kami terpisah. Aku tahu ini sebab Papa cerita, ia selalu akan ada dalam hatiku." Dengan itu,tangan mungilnya ia naikkan,dan diletakkan didadanya. Ia rasakan detak jantungnya sendiri, dibawah baju kesukaannya.

Dan nun disana diantara kerumunan para bapak, berdiri ibunya berlinangkan air mata. Begitu bangga memandangi putrinya, begitu bijak melebihi tahun2 usianya. Sebab ia membela cinta kasih sayang seorang bapak yang tak ada dalam hidupnya. Melakukan apa yang terbaik baginya,melakukan apa yang benar.

  • Dan ketika ia turunkan tangannya kebawah lagi, menatap lurus langsung kesemua orang. Ia akhiri dengan suara begitu halus lembut, namun pesannya jelas dan keras. "Aku begitu cinta pada Papa, Papa itu bintangku yang bersinar. Dan seandainya ia bisa, ia pasti 'kan datang kesini,tapi surga terlalu jauh.

  • Ayah kerjanya dipemadam kebakaran dan baru meninggal tahun lalu. Ketika kapal terbang menubruk kedua gedung dan mengajar orang Amerika merasakan arti takut. Tapi terkadang bila kututup mataku, rasanya seperti ia tak pernah telah pergi." Dan lalu ia pejamkan matanya, Dan ia melihatnya hadir hari itu.

Dan ibunya jadi begitu takjub,terperangah melihat kesaksian. Sebuah ruangan terisi penuh bapak2 dan anak2,semuanya mulai menutup matanya juga. Siapa tahu apa yang mereka lihat didepannya, siapa tahu apa yang mereka rasakan didalamnya. Barangkali hanya untuk sedetik, mereka melihatnya disamping dia.

  • "Aku tahu Papa ada disini bersamaku," teriaknya memecahkan keheningan. Yang terjadi selanjutnya membuat orang2 percaya, yang sebelumnya terisi keraguan. Tak seorangpun dalam ruangan itu bisa terangkan, sebab masing2 terpejam matanya. Tapi disana, dimeja disamping gadis cilik itu, ada setangkai panjang mawar harum merah-muda.

Dan seorang anakpun terberkati, biarpun cuma untuk sesaat, oleh cinta kasih sayang bintangnya yang bersinar terang. Dan menerima karunia iman, bahwa [ternyata] surga tidak pernah terlalu jauh. (JM)

Indo community

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback