Pages

Tuesday, May 5, 2009

ANJING KECIL

(inspirational story)
Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya.

Kata kuda itu, "Kamu pasti masih baru di sini. Tak lama lagi kamu akan tahu bahwa pemillik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya. Saya kira seekor binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya."

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan segera pergi ketika dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata, "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini."

Teriak seekor domba, "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi mengenai anjing itu, pendapatmu memang benar. Dia tidak memberi apa-apa kepada pemilik ladang ini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu.

Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberi telur; dan kucing, yang terkenal karena kecepatannya, mengatakan bagaimana dia mengenyahkan tikus-tikus dari rumah itu. Semua binatang itu sepakat bahwa anjing kecil itu tidak memberi apa pun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis. Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu mendengarkan cerita anjing kecil itu, "Saya tidak member pelayanan kepada keluarga di sini."

Kata anjing tua itu, "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati. Dan kamu tidak akan bisa memberi telur, susu, atau bulu. Tapi bodoh sekali bila kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu, ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak lelah karena perjalanan jauh di tengah terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput.

Akhirnya, pemilik lading itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya serta berkata,"Meskipun saya pulang dalam keadaan lelah, tapi saya merasa semuanya hilang bila kamu menyambut saya. Kamu sungguh paling berharga di antara semua binatang di lading ini."

___________________________________
make everything as simple as possible, but not simpler
Indo community

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback