Lima Kiat untuk Mencegah Perceraian
GERBANG pernikahan serasa sebuah gerbang indah yang ingin sekali dilewati oleh Ana ketika ia mulai beranjak dewasa. Alhasil, keinginan kekasihnya untuk menikahi dirinya disambut dengan riang. Akan tetapi ternyata pernikahan yang dijalaninya tak seindah rumahtangga orangtuanya, kakaknya, Tina sahabatnya dan juga teman-teman atau seperti bayangannya semula. Ia harus berbesar hati untuk terus mengupayakan bisa bersanding dengan kenyataan yang berbeda dan tentu saja berusaha untuk mengubahnya.
Beni, suaminya ternyata tidak sebersih dan serapih saat pacaran dulu. Beni juga menjadi sosok yang tak sabaran, pelit serta pencemburu setelah menikah. Parahnya lagi, Beni yang dulu pendengar yang baik kini sangat cuek dan terkesan selalu mengacuhkannya. Apa yang harus diputuskan Ana di usia pernikahannya yang masih seumur jagung?
Kecewa? Tentu saja boleh. Tapi terpikir untuk bercerai? Tahan dulu. Masih ada jalan yang bisa Anda tempuh untuk berkompromi dengan suami, meskipun memang tak mudah. Bagaimana kalau hal juga terjadi pada diri Anda?
Kalau memang dia sekarang terkesan jorok dan selalu tidak bisa menempatkan segala benda ditempatnya semula, kalau mau cepat, memang lebih baik langsung Anda rapihkan sendiri. Kalau kejorokannya, kian hari tak bisa ditoleransi, Anda berhak meminta perubahan. Namun, yang perlu dicatat, kebiasaan itu tak mudah diubah. Kalaupun bisa, harus setahap demi setahap. Bukalah mata suami bahwa Anda tak suka dengan kebiasaannya.
Kalau dia menjadi orang yang tidak sabaran, kenapa tidak Anda koreksi diri apakah Anda sendiri yang memang lambat dalam melakukan suatu? Kalau dandan memang perlu berapa lama? Kalau sudah begini alangkah baiknya Anda melakukanya sejam sebelumnya Anda berangkat dengan suami.
Komunikasi merupakan faktor penting untuk mempererat jalinan kasih suami-istri. Komunikasi tidak melulu berbicara tentang pekerjaan atau anak,melainkan juga mengenai hubungan Anda berdua. Jadi kalau suami sudah tidak lagi menjadi sosok pendengar seperti waktu pacaran dulu, mintalah dengan hati-hati agar dia mau perhatian penuh tentang hal ini.
Kenyataan yang berbeda dalam sebuah rumah tangga memang sudah bukan hal yang baru lagi. Akan tetapi banyak cara untuk menyikapinya agar menemukan solusi yang terbaik. Berikut 5 kiat sederhana mengatasi kenyataan yang berbeda;
- Pilih-pilih dulu hal yang menjengkelkan Anda. Lakukan semacam ujian tentang nilai-nilai penting dalam hidup Anda. Contohnya, masalah kejujuran,kesetiaan, kecukupan materi atau kebersihan.
- Pertanyakan, apakah hal yang membuat Anda jengkel itu menyangkut masalah prinsip atau mengenai kebiasaan? Jika menyangkut kebiasaan, masih ada kemungkinan untuk diubah, walaupun sulit.
- Jika menyangkut hal prinsip, sebelum Anda emosi, lebih baik teliti juga nilai-nilai yang penting bagi suami. Jika ternyata berbeda, harus dibicarakan secara tuntas, cobalah berkompromi.
- Dalam kompromi, jangan berbicara dengan cara menyudutkan ataupun menyalahkan. Karena salah-salah akan dianggap sebuah keberatan.
- Jangan berargumentasi ketika anak-anak didekat Anda berdua, untuk menghindari akibat buruknya di kemudian hari. Ini lantaran berkaitan sekali dengan perkembangan mental anak-anak kelak. Jadi perlu hindari adu argumen apapun di depan anak.
indo community
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback