(inspirational story) (Dot Abraham - Chicken Soup for the Woman's Soul)
Setiap kali Ben melewati dapur ia merasa tergoda oleh sebuah benda berbentuk kotak besi kecil di dalam rak atas dapur Martha. Ia barangkali tak akan terlalu peduli pada benda itu atau terusik olehnya seandainya Martha tak berulang kali mengatakan padanya agar jangan menyentuh kotak itu.
Alasannya, katanya, adalah karena kotak itu berisi "ramuan rahasia" dari ibunya, dan karena tak mungkin baginya mengisi kembali kotak itu, dia khawatir bila saat Ben atau orang lain mengambil untuk melihat isinya, secara tak sengaja kotak itu jatuh dan membuat isinya yang berharga berceceran.
Kotak itu sesungguhnya tak terlalu menarik perhatian. Warna-warna kembang emas
dan emrahnya yang asli telah memudar dan tampak begitu usang. Anda bisa menerka
dengan tepat di mana kotak itu terus-menerus dipegang saat diangkat, dan tutupnya yang rapat pun telah copot.Tak hanya jari-jari Martha yang telah menggenggamnya, tetapi juga jari-jari ibu dan neneknya. Martha tak tahu secara pasti, tetapi ia merasa barangkali bahkan nenek buyutnya telah menggunakan kotak yang sama berikut dengan "ramuan rahasianya".
Yang diketahui pasti oleh Ben adalah tak lama setelah ia menikahi Martha, ibunya membawa kotak itu kepada Martha dan mengatakan kepadanya agar membuat resep cinta yang sama dengan isinya seperti yang telah ia lakukan. Dan ia melakukannya dengan setia. Ben tak pernah melihat Martha memasak sesuatu tanpa mengambil kotak itu dari rak dan menaburkan sedikit saja "ramuan rahasia" itu di atas bahan makanan. Bahkan ketika memanggang kue, pai, Ben melihat dia membubuhkan ramuan itu sedikit sesaat sebelum ia memasukkan panci ke dalam oven.
Apa pun di dalam kotak itu, jelas manjur, karena Ben merasa Martha adalah tukang masak terbaik di dunia. Bukan ia saja yang berpendapat demikian - setiap orang yang pernah makan di rumahnya dengan puas memuji masakan Martha.
Tetapi mengapa dia tidak membolehkan Ben menyentuh kotak kecil itu? Betulkah karena ia khawatir Ben akan menumpahkan isinya? Dan seperti apakah gerangan "ramuan rahasia" itu? Begitu hebatnya sehingga setiap kali Martha menaburkannya ke atas makanan yang ia siapkan, Ben tak dapat menelusuri bentuknya. Jelas-jelas ia hanya menggunakannya sedikit sekali, karena tak mungkin mengisi kotak itu lagi.
Entah bagaimana, Martha telah menaburkan ramuan itu selama lebih 30 tahun perkawinannya sampai hari itu. Ia tak pernah gagal untuk membangkitkan air liur.Ben makin tergoda untuk melihat ke dalam kotak itu sekali saja,tetapi Martha tak pernah membiarkan dirinya melakukan hal itu.
Sampai pada suatu hari Martha jatuh sakit. Ben membawanya ke rumah sakit, disana mereka menahannya sepanjang malam. Ketika Ben pulang, ia merasa amat kesepian di dalam rumah. Martha tak pernah pergi lebih dari semalam sebelumnya. Dan ketika saat makan malam, ia bingung apa yang harus dilakukan - Martha begitu senang memasak, sehingga Ben tak pernah merasa perlu belajar bagaimana mempersiapkan makanan.
Ketika ia berkeliaran di dapur untuk melihat apa yang ada di dalam kulkas,mendadak kotak itu muncul dalam pandangan. Matanya tertarik oleh benda itu bagaikan magnit - ia langsung mengalihkan perhatiannya, tetapi rasa ingin tahunya menggodanya kembali. Keingin-tahuan itu tak bisa didiamkan.Apa isi kotak itu? Mengapa ia tak boleh menyentuhnya? Seperti apa rupa "ramuan rahasia" itu? Seberapa yang masih tersisa?
Ben mengalihkan perhatiannya kembali dan mengangkat tutup sebuah panci kue yang
besar di lemari dapur. Ahh... kue-kue lezat buatan Martha masih tersisa separuh lebih. Dia mengambil sepotong besar, duduk di dekat meja dapur, dan belum lagi satu gigitan matanya kembali terpaku ke kotak kue itu. Apakah salah jika melihat isinya? Mengapa Martha begitu merahasiakan isi kotak itu? Ben menggigit kembali kuenya dan berdebat dengan dirinya sendiri - buka atau tidak? Selama lima gigitan ia berpikir tentang itu, memandang kotak tersebut. Akhirnya ia tak lagi mampu menahan diri.
Ia berjalan perlahan menyeberangi ruangan dan belum pernah ia sedemikian berhati-hati mengambil kotak tersebut dari rak - takut kalau-kalau ia akan menumpahkan isinya sewaktu mengintip sejenak. Dia menaruh kotak itu di atas meja dapur dan dengan hati-hati membuka tutupnya. Ia nyaris merasa ngeri melihat kedalam! Ketika isi kotak itu sepenuhnya terlihat, mata Ben terbelalak - kotak itu kosong... kecuali satu lipatan kecil kertas di dasarnya.
Ben meraih kertas itu, tangannya yang besar dan kasar dengan susah payah masuk ke dalam. Dengan hati-hati ia memegang salah satu sudut surat itu, mengambilnya dan membentangkannya perlahan-lahan di bawah lampu dapur. Sebuah catatan cakar ayam singkat di dalamnya, dan Ben langsung ingat itu adalah tulisan tangan ibu Martha. Tulisan yang sederhana yang mengatakan: "Martha - untuk apa saja yang kau buat, tambahkan sedikit cinta."
Dengan susah payah Ben menelan liurnya, menaruh kembali catatan itu ke dalam kotak dan mengembalikan ke tempatnya semula, dan dengan diam kembali menghabiskan kuenya. Kini ia mengerti sepenuhnya mengapa kue itu terasa amat enak.
______________________________________________________________________________
Far too many people are LOOKING for the right person,
instead of trying to BE the right person.
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback