Tahukah Anda ? DM ( 11 )
f. Keadaan Ginjal (11)
BAGAIMANA KEADAAN GINJAL DAN KANDUNG SENI PENDERITA DIABETES MELLITUS
1. Ginjal Penderita Diabetes Mellitus
- Dibandingkan dengan ginjal orang normal, penderita DM mempunyai kecenderungan 17 kali lebih mudah mengalami gangguan fungsi ginjal. Semua ini disebabkan faktor infeksi yang berulang - ulang yang sering timbul pada DM dan adanya faktor penyempitan pembuluh darah kapiler ( disebut :mikroangiopati diabetik ) didalam ginjal.
- Manifestasi komplikasi mikroangiopati diabetik pada ginjal disebut Nefropati Diabetik ( ada 4 tipe atau stadia, yaitu Tpe B Stadium I, Tipe B2 = Stadium II, Tipe B3 = Stadium III dan Tipe Be Stadium IV atau Stadium terminal = Stadium Akhir).
- Pada Stadium III dan IV, fungsi ginjal akan menjadi jelek dan penderita perlu menjalani cuci darah atau hemodialisis ( HD ) dan tentunya akan memerlukan biaya yang sangat mahal. Diabandingkan dengan penderita non -diabetes, penderita DM lebih mudah mengidap batu ginjal, lebih – lebih apabila Diabetes Mellitusnya tidak terawat baik. Batu ginjal ini timbul karena faktor infeksi saluran kencing yang memang lebih sering timbul pada DM yang tidak terkendali dengan baik.
2. Kandung seni penderita Diabetes Mellitus
- Kandung seni penderita DM juga memerlukan perhatian khusus,karena penderita ini sering mengalami infeksi saluran kencing ( ISK ) yang beulang,selain itu urat saraf yang memelihara kandung seni sering rusak,sehingga dinding kandung seni menjadi lemah, kandung seni menggelembung dan kadang - kadang penderita tidak dapat kencing spontan ( keadaan dimana air seni tertimbun dan tertahan di dalam kandung seni disebut : retensio urine ).
- Sebaliknya apabila sifat kontrol urat sarafnya terganggu, maka penderita bahkan menjadi ngompolan atau kencingnya keluar sendiri tak tertahankan lagi ( disebut : inkontinensia urine ).
- Semuanya ini baik infeksi,retensio urine atau inkontinensia urine, dapat diobati dengan suntikan insulin untuk Diabetes Mellitusnya, obat-obat urat saraf serta obat untuk infeksinya.
g. Kemampuan Seksual
BAGAIMANA KEMAMPUAN SEKSUAL PENDERITA DIABETES MELLITUS
- Selama urat saraf yang memelihara alat seksual tidak terganggu, maka biasanya kemampuan seksual penderita DM tetap normal. Apabila kemampuan seksual terganggu dalam jangka waktu yang belum lama ( masih diantara 3 -6 bulan ) biasanya masih dapat sembuh sempurna dengan perawatan baik segi DM nya. Tetapi apabila sudah terjadi kerusakan urat saraf yang berat dan permanen, maka biasanya penderita DM akan menderita IMPOTEN. Impotensi ini tidak dapat diobati dengan suntikan hormon seks pria ( testoteron ),karena biasanya kadar hormon testoteron penderita DM masih normal; sebetulnya yang rusak adalah urat sarafnya, sehingga alat kelamin penderita tidak dapat ereksi atau tegang sewaktu penderita mengadakan hubungan seksual.
- Impotensi pada penderita DM, dibedakan antara impotensi Neurogenik dan Impotensi Psikogenik. Disebut Impotensi Neurogenik apabila setiap bangun pagi alat kelamin memang tidak pernah ereksi atau tegang lagi, karena urat sarafnya memang sudah rusak. Disebut Impotensi Psikogenik apabila ia impoten tetapi setiap bangun pagi penis masih dapat ereksi; keadaan ini disebabkan karena keadaan stress psikogenik pada penderita tsb, sehingga timbul Impotensi Psikogenik yang sebetulnya urat saraf kelamin masih baik. Dalam hal impotensi psikogenik ini, peranan istri yang sabar dan edukatif terhadap suami sangat penting; lagi pula penderita memerlukan ahli psikologi untuk memberikan psikoterapi.
h. Keadaan Urat Saraf
BAGAIMANA KEADAAN URAT SARAF PENDERITA DIABETES MELLITUS
Karena tingginya kadar glukosa di dalam darah ( hiperglikemia ), maka keadaan ini akan merusak urat saraf penderita DM, lebih - lebih apabila prosesnya berlangsung lama. Rusaknya urat saraf ini akan berakibat luas,seperti telah dibicarakan pada topik - topik terdahulu. Kelainan urat saraf akibat dari penyakit Diabetes Mellitus ini disebut NEUROPATI DIABETIK.
Gejala - gejala neuropati diabetik yang sering adalah :
- Kesemutan
- Rasa panas ( wedangen = bahasa jawa )
- Rasa tebal ( bila terjadi di telapak kaki maka terasa seperi berjalan diatas kasur, bahakan seringkali ketinggalan sandalnya ditempat – tempat tertentu : di totok, ditempat praktek dokter, dll.
- Kram
- Badan sakit semua terutama pada malam hari ( cekot - cekot bahasa jawa )
- Bila mengenai banyak urat saraf ( disebut : polineuropati diabetik, maka jalan penderita akan pincang.
Apabila Urat Saraf ( urat saraf yang berasal langsung dari otak ) yang terkena, maka mata dapat tertutup separo atau penglihatan menjadi rangkap,bahkan kadang - kadang mulut menjadi menceng ( perot bahasa jawa ).
Semua kelainan saraf akibat DM dapat diatasi apabila keadaannya belum terlambat; tetapi oleh karena penderita sering lengah maka biasanya kelainan urat saraf sudah parah sehingga mempersulit atau memperlambat kesembuhan. Karena itu pencegahan dan perawatan sedini mungkin adalah cara yang paling baik untuk mengatasinya.
Bersambung : Bag ( 12 )
Sumber : Arlangga University Press 1988 ( Prof. Dr.dr. H. Askandar Tjokroprawiro )
Regards,
Moga K
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback