Pages

Tuesday, September 20, 2011

Cara Bijak Menghadapi Menopause

Perempuan usia 35 tahun ke atas umumnya gelisah menghadapi menopause. Kesehatan menurun, emosi labil, merasa tidak bahagia, tidak berharga.

Memang, gejala yang dialami tidak selalu sama antara setiap perempuan. Namun biasanya mereka mengalami beberapa hal, mulai cepat lelah, jantung berdebar, berkeringat di malam hari meski tidak melakukan kegiatan apa pun, sampai sulit tidur.

Kalau tanda-tanda ini sudah terasa, itu artinya tubuh sudah meminta perhatian lebih. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri mulai menurun, jadi, dibutuhkan perhatian ekstra. Jika selama ini perempuan lebih memperhatikan keluarga, suami, anak, pekerjaan, kini mereka harus lebih memperhatikan diri sendiri.

Bukan dalam arti egois, namun sekadar memanjakan diri tentunya. Sebagian perempuan mungkin berpikir bahwa perempuan yang baik harus rela berkorban demi keluarga. Anggapan itu tidak sepenuhnya salah, jika diartikan perempuan harus berbakti demi keluarga. Namun itu bukan berarti mengorbankan diri. Lagipula, kewajiban berbakti pun berlaku bagi laki-laki.

Secara emosional, perasaan perempuan menjelang menopause tidak stabil akibat hormon progesteron yang mulai berkurang. Ketidakstabilan emosi ini mengakibatkan perempuan dilAnda perasaan tidak berharga, tidak dicintai, tidak bahagia, dan tidak dibutuhkan. “Aku telah memberikan segalanya untuk semua orang, namun kenapa mereka seakan tidak menghargaiku?’.

Ada sesuatu yang hilang, kebahagiaan!

Agar keadaan itu tidak berlanjut berlarut-larut dan membuat situasi semakin buruk, harus segera diambil tindakan. Terapi yang dianjurkan oleh Dr Northrup, seorang psikolog, adalah melakukan hal-hal yang paling ingin dilakukan. Dan lakukanlah, “Sirkulasi darah sama dengan sirkulasi kebahagiaan, sirkulasi berguna untuk menyeimbangkan hormon-hormon dalam tubuh,” ujarnya.

Ketidakseimbangan hormon dalam tubuh menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti stres, tekanan darah tinggi, sakit kepala. Kebahagiaan akan mengembalikan keseimbangan hormon, dan secara otomatis, mengurangi gangguan-gangguan kesehatan.

Ketidakstabilan emosi menyebabkan perempuan menjelang menopause lekas marah. Itu wajar. Ekspresikan apa pun yang Anda rasakan, termasuk rasa tidak senang atau kemarahan. Jangan dipendam, tapi bukan berarti bertindak brutal. Setiap orang tentu mengetahui cara terbaik untuk untuk menghilangkan kekesalan. Nah, lakukanlah, dan segera lenyapkan kemarahan yang mengganggu itu.

Selain secara emosional, terapi juga diperlukan dalam hal fisik. Saran Dr Northrup, selalu perhatikan asupan gizi, agar kesehatan terjaga. Jenis makanan yang dianjurkan adalah yang tingkat karbohidrat rendah karena akan meningkatkan kadar gula darah. Makanan yang perlu dihindari adalah pasta, gula.

Sebaliknya, perbanyak makanan yang mengandung omega-3 seperti salmon dan kacang-kacangan. Makanan itu akan mengurangi kadar insulin, menurunkan hormon penyebab stres, dan akan mengurangi radang dalam otak.

Hindari kopi atau pil-pil anti-depresan. Kafein justru akan memperburuk keadaan karena berakibat “seperti mencambuk kuda yang hendak tidur.” Kopi sangat berbahaya, meski mungkin saja Anda merasa lebih baik setelah meminum kopi. Kafein menaikkan tekanan darah dan menyebabkan Anda ‘lebih hidup’.

Namun beberapa jam kemudian, efek itu akan hilang, tekanan darah kembali turun drastis. Anda akan merasa jauh lebih buruk daripada sebelumnya. Untuk mengembalikan keadaan, Anda akan menyeruput lebih banyak kopi lagi. Begitu seterusnya, dan Anda akan merasa sangat tergantung kepadanya.

Demikian pula efek obat anti-depresan. sebaliknya, lakukan olahraga ringan. 10 menit berjalan kaki sama hasilnya dengan pil anti depresan.

Untuk mengatasi gangguan tidur, biarkan tubuh Anda beristirahat dan relax sebelum tidur. Mandi air hangat atau membaca novel-novel romantis akan sangat membantu. Sebaliknya, kebiasaan menonton televisi atau mengakses internet sebelum tidur harus dihilangkan, karena kegiatan itu akan merangsang otak untuk terus bekerja, akibatnya Anda akan terus berpikir dan menjadi sulit tidur.

Intinya, nikmatilah hidup di masa menjelang menopause, tidak ada alasan untuk tidak bahagia.

Source : (oprah.com/dila)-Suara merdeka

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback