Pages

Wednesday, February 18, 2009

PERLOMBAAN MENDAYUNG

Team manajemen dari perusahaan A dan B mengadakan pertandingan balap dayung.
Masing-masing team berlatih keras dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk mencapai kinerja puncak. Pada hari pertandingan, team perusahaan B memenangkan lomba dengan selisih jarak satu mil.

Team perusahaan A merasa kecewa dengan kekalahan itu. Motivasi dan moral mereka pun menurun. Manajemen perusahaan memutuskan untuk menemukan akar permasalahan mengapa team mereka bisa kalah. Sebuah perusahaan konsultan terkemuka disewa untuk menyelidiki persoalan dan memberikan saran-saran perbaikan.

Setelah beberapa lama dan banyak biaya untuk melakukan penyelidikan, maka ditemukan hal-hal berikut: Team perusahaan B terdiri dari delapan orang pendayung dan satu orang pengemudi. Sedangkan team perusahaan A terdiri dari delapan orang pengemudi dan satu orang pendayung.

Kemudian diajukan sebuah usulan untuk merombak struktur team perusahaan A, menjadi: satu orang yang bertugas general manajer pengemudi, tiga orang manajer pengemudi, tiga orang areal manajer pengemudi, satu orang bertugas mereview bagaimana prestasi dari satu-satunya pendayung yang ada agar bisa memberikan bonus insentif yang mampu meningkatkan prestasinya.

Tahun berikutnya, team perusahaan B menang lagi sejauh dua mil!

Ada perusahaan yang lebih suka memberikan bonus lebih tinggi pada manajer yang hanya mampu menemukan problem. Sedangkan perusahaan lain yang memenangkan pertandingan lebih suka memberikan bonus lebih tinggi pada pekerja yang menghasilkan produk secara nyata

Secarik Motivasi: BAGAIMANAKAH MENEMUKAN KETENANGAN

Coba anda lempar sebutir kerikil ke dalam telaga yang tenang. Berpusat dari tempat jatuhnya kerikil itu akan tercipta sebuah riak gelombang yang mengalun ke penjuru telaga. Kini, bisakah anda menghentikan laju riak gelombang itu? Mungkin anda mencobanya dengan memasukkan telapak tangan anda ke dalam air. Atau, menghadangnya dengan ke dua belah kaki anda. Namun yang terjadi adalah semakin banyak anda melakukan sesuatu pada permukaan telaga, semakin banyak riak gelombang baru bermunculan. Satu-satunya cara menghentikan laju riak gelombang itu hanyalah dengan membiarkannya berhenti sendiri.

Demikian pula dengan ketenangan dan pikiran. Semakin keras anda melakukan sesuatu pada pikiran anda, semakin sulit anda mencapai ketenangan itu. Amati saja. Jangan tolak atau menghentikan riak pikiran anda. Biarkan pikiran berangsur-angsur tenang. Ketenangan diri dimulai dari ketenangan pikiran; sedangkan ketenangan pikiran bermula dari ketenangan bernafas. Dalam nafas yang tenang temukan jiwa yang tenang.

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih Telah Memberikan Waktu dan Komentarnya
Thanks for your feedback